Suara PSI Tiba-tiba Melejit di Real Count KPU, Analis Soroti Dugaan Operasi Senyap

Sabtu, 02 Maret 2024 | 11:49 WIB
Suara PSI Tiba-tiba Melejit di Real Count KPU, Analis Soroti Dugaan Operasi Senyap
Ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep (tengah) bersama dengan Grace Natalie (kiri) dan Giring Ganesha (kanan) pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyoroti soal melejitnya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dalam hasil real count KPU sementara Pemilu 2024.

Berdasarkan data terakhir Jumat malam (1/3/24) pada pukul 22.00 WIB, suara PSI tembus 3,09 persen atau 2.363.960 suara.

Baca Juga:

Si Mamah Kelinci Berwajah Glowing seperti Pakai Skincare, Dedi Mulyadi: Cinta Butuh Biaya

Baca Juga: Mahfud MD Kini Sebut DIrinya Mantan Cawapres: Saya Mengucapkan Terima Kasih Kepada...

Calon Mantu Alumnus di Prancis, Susi Pudjiastuti Sampai Dipaksa Anies untuk Kejar Paket C

Wasekjen Demokrat Sebut Anies Baswedan Terbaik Tangani Banjir Jakarta, Zaman Heru Budi Makin Parah: Kita Harus Fair!

Jamiluddin menilai, melejitnya suara PSI sangat mengejutkan.

"Kenaikan itu mengejutkan karena hasil quick count dari semua lembaga survei menempatkan suara PSI kurang dari 3 persen. Karena itu, semua lembaga memprediksi PSI tidak masuk Senayan," kata Jamiluddin kepada wartawan, Sabtu (2/3/2024).

Kenaikan itu, kata dia, juga dipertanyakan karena terjadi hanya dalam dua jam suara PSI bertambah 19,5 ribu dari 110 TPS.

Baca Juga: Jelang Pilkada, Gibran Titip ke Relawan agar Adiknya Ikut Dikawal

Hal ini dikhawatirkan terjadi penggelembungan suara yang memang diberitakan muncul di banyak tempat.

"Selain itu, rumor adanya operasi senyap yang akan meloloskan partai politik tertentu ke Senayan juga patut diantisipasi. Setidaknya kenaikan signifikan itu harus ditelusuri apakah terkait dengan adanya operasi senyap tersebut," tuturnya.

Suara PSI melejit hingga tembus 3,09 persen menurut penghitungan suara atau real count KPU per Jumat (1/3/2024). [tangkap layar]
Suara PSI melejit hingga tembus 3,09 persen menurut penghitungan suara atau real count KPU per Jumat (1/3/2024). [tangkap layar]

Untuk itu, ia mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bertindak mendeteksi soal dugaan tersebut.

"Sebab, kalau ada operasi senyap, hal itu sangat mencederai demokrasi. Mereka sudah menghianati suara rakyat dengan mengalihkan ke partai yang tidak berhak," ujarnya.

"Jadi, kalau KPU dan Bawaslu tidak dapat menjelaskan dan mengatasi hal itu, maka wajar kalau anak bangsa akan mempertanyakan legitimasi hasil Pileg dan Pilpres. Karena itu, KPU dan Bawaslu sebaiknya dibubarkan saja," sambungnya.

Untuk diketahui, bila merujuk hasil quick count sebelumnya, PSI hanya mendapat suara kurang dari ambang batas yang ditentukan yaitu 4 persen. Bila hal ini benar terjadi otomatis PSI terancam tak lolos mendapat kursi di Senayan.

Namun berdasar Real Count Pemilu Legislatif (Pileg) Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga kini, Jumat (1/3/2024) suara PSI melesat sampai ke 3 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI