Suara.com - Program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran tampaknya membuka secercah harapan tersendiri bagi pengelola warung makan. Harapan ekonomi bakal meningkat dengan keberadaan program tersebut, bila melibatkan pedagang warung nasi.
Salah satunya disampaikan Tuti, pengelola warung makan di wilayah Palmerah. Ia sangat berharap pedagang kecil seperti dirinya dapat dilibatkan dalam program tersebut.
"Ya pasti itu. Peluang bagus lah buat saya sebagai penjual nasi. Jadi nggak cuma anak dan ibu hamil aja yang bisa merasakan," kata Tuti saat dihubungi Suara.com, Kamis (29/2/2024).
Tuti bahkan sudah memunyai bayangan menu bergizi bagi siswa dan ibu hamil dalam program makan siang yang selalu digembar gemborkan pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo-Gibran, dalam setiap kampanyenya.
Baca Juga: PSI Ungkap Realisasi Makan Siang Gratis Ala Prabowo-Gibran Berbeda dengan Uji Coba Menko Airlangga
"Jika dijatah Rp 15 ribu untuk satu kali makan, yang pasti sayur, ikan tongkol, tempe dan kerupuk," kata ibu 3 anak ini.
Bila dipercaya membantu dalam menjalankan program tersebut untuk satu kelurahan di wilayah Palmerah, Tuti mengaku bakal membantu perekonomian bagi orang di sekitarnya.
Lantaran, dia bisa merekrut orang lain untuk membantu memasak dalam memenuhi program tersebut.
"Jadikan bisa menyerap tenaga kerja juga. Ibu-ibu sekitar rumah bisa bantu-bantu masak juga," katanya.
Lantaran itu, Tuti sangat berharap, Prabowo-Gibran bisa melibatkan pedagang nasi sepertinya dalam mewujudkan program itu.
Baca Juga: Pemerintah Butuh Biaya Rp 1,05 Triliun Buat Jalan Program Makan Siang Gratis dalam Sehari
"Jadi kalau bisa Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa melibatkan pedagang nasi seperti saya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, program makan siang gratis yang menjadi janji kampanye Prabowo Subianto nampaknya benar-benar segera terwujud.
Anggaran Masuk Pembahasan APBN
Bahkan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pembicaraan mengenai anggaran makan siang gratis telah dimasukkan ke dalam pembahasan APBN 2025.
Adapun besaran makan siang gratis ditarget seharga Rp 15.000 untuk setiap anak di Indonesia.
"Diperkirakan sekitar Rp 15.000 per anak. Itu bisa bervariasi," ujar Airlangga saat diwawancarai di kantornya, Jakarta, pada Senin (26/2/2024).
Airlangga menegaskan bahwa anggaran tersebut akan didistribusikan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, ia belum dapat mengungkapkan secara detail total anggaran yang dialokasikan dalam APBN 2025 karena pembahasan rinci belum dilakukan.
Ia juga menambahkan, usai pembahasan APBN 2025 di Istana Negara pagi itu, belum ada pembicaraan rinci mengenai program makan siang gratis. Namun, ia menjelaskan bahwa anggaran Rp 15.000 per anak tersebut tidak termasuk dalam program susu gratis.
Sedangkan mengenai menu makanan, keputusannya diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing dengan tetap mempertimbangkan besaran anggaran sebesar Rp 15.000 per anak.
"Jadi, di luar program susu, (mengenai menu) itu akan menjadi keputusan daerah masing-masing, kita tidak akan membuatnya seragam," katanya.