Suara.com - Koalisi Indonesia Maju atau KIM, gabungan partai Prabowo-Gibran menanggapi komentar Bank Dunia yang mengingatkan utang negara akan membengkak terkait program prioritas makan siang gratis yang digadang-gadang pasangan nomor urut 02 itu jika memenangkan Pilpres 2024.
Terkait hal itu, Juru Bicara KIM, Cheryl Tanzil menekankan rincian program dari presiden terpilih akan dibicarakan lebih lanjut.
Kekinian semua pihak masih menunggu 20 Maret, di mana Komisi Pemilihan Umum mengumpukam hasil akhir hitung resmi perolehan suara Pilpres.
"Yang jelas tentu nanti akan telah memperhatikan agar defisit APBN 2025 dikendalikan, sehingga dalam situasi global suku bunga tinggi dan juga gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih tetap bisa dijaga," kata Cheryl dihubungi, Kamis (29/2/2024).

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen turut mengomentari soal Program Makan Siang Gratis dan Pemberian Susu Gratis Prabowo-Gibran yang digadang-gadang menghabiskan Rp400 triliun anggaran.
Dia bilang pemerintah perlu terlebih dahulu menentukan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut. Kemudian, dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.
"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," ujar Satu di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (27/2/2024).
![Relawan Rumah Indonesia Maju pendukung Prabowo-Gibran membagikan ratusan makan siang gratis ke warga RT 10/ RW 13 Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (14/1/2024). [Dok. Relawan Indonesia Maju Prabowo-Gibran]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/14/25852-relawan-prabowo-gibran-bagi-makan-siang-gratis.jpg)
Soal anggaran dirinya meminta agar pemerintahan baru benar-benar bisa menghitung dengan tepat dan berpegang teguh dengan batasan defisit fiskal sebesar 3 persen agar beban utang tidak naik dan membengkak.
"Kami masih menantikan (rincian program makan siang gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB (produk domestik bruto), sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Baca Juga: Heboh Mahfud MD Bilang Mantan Cawapres, Warganet Duga Bakal Gabung Kubu Prabowo-Gibran
Adapun rincian dari program makan siang dan susu gratis ala Prabowo telah didiskusikan dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.