Suara.com - Keunggulan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di penghitungan suara Pilpres 2024 memacu Koalisi Indonesia Maju untuk mulai melakukan lobi-lobi lintas koalisi.
Koalisi Indonesia Maju atau KIM saat ini tengah berupaya membuka komunikasi mengajak bergabung partai di luar koalisi.
Baca Juga:
Cak Imin Tiba-tiba Minta Maaf atas Keseluruhan Kesalahan, Ada Apa?
Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo Jangan Sampai Jadi Beban Keuangan Negara
Harta Berlimpah Dedi Mulyadi yang Heran Orang Ribut Beras Mahal, Punya Duit Rp7,8 M
PDIP Dan PPP Tak Solid, Nasib Hak Angket Layu Sebelum Berkembang?
Komunikasi secara non formal itu sudah mulai dilakukan oleh partai-partai di KIM kepada partai di Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun gabungan partai pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pasca pencoblosan pemilihan umum, 14 Februari lalu.
Diketahui berdasarkan hasil hitung resmi atau real count sementara, pasangan Prabowo-Gibran unggul dari dua paslon lain.
Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menyampaikan komunikasi yang dilakukan masih informal.
Baca Juga: Megawati Mesti Sat Set! Kalau PDIP Lamban, Hak Angket Hanya Sebatas Mimpi Belaka
KIM menunggu pengumuman resmi KPU soal perolehan suara.
"Sudah (komunikasi) tapi belum formal. Nanti habis pengumuman resmi KPU RI," kata Afriansyah kepada Suara.com, Kamis (29/2/2024).
Baca Juga:
Tanduk PDIP Masih Tumpul Soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024, Sikap 'Diam' Megawati Jadi Tanda Tanya
Afriansyah menyampaikan ke depan tidak menutup kemungkinan koalisi Prabowo-Gibran mengajak gabung partai lain untuk masuk kabinet di pemerintahan mendatang.
Termasuk mengajak mereka yang kini berbeda pilihan, namun masih berada di pemerintahan Presiden Jokowi, seperti PDIP, NasDem, PKB, dan PPP.
"Ya, namanya politik segala sesuatu itu kemungkinannya ada, kenapa tidak demi persatuan dan demi Indonesia yang lebih baik," kata Afriansyah.
"Ketika nanti visi dan misinya sama tentunya partai yang lain yang tadinya tidak mendukung paslon 02 akan diajak bergabung bagi mereka yang mau kan begitu. Jadi tidak tertutup kemungkinan," sambungnya.