Suara.com - Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M. Romahurmuziy alias Romy angkat bicara menanggapi pernyataan Sandiaga Uno terkait keinginan partai berlambang kakbah itu bergabung mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran jika menang.
Dia menegaskan, pernyataan Sandiaga merupakan suara pribadi, bukan suara partai. Sebab PPP sendiri sampai sekarang belum mengeluarkan keputusan.
"Sebagaimana disampaikan pak Sandi, itu adalah di antara aspirasi pribadi yang berkembang dan belum ada keputusan apa-apa di tingkat partai," kata Romy kepada Suara.com, Selasa (27/2/2024).
Romy mengatakan, di sisi lain dorongan untuk PPP menjadi partai oposisi juga masih ada disampaikan dari daerah.
Baca Juga: Harta Kekayaan 9 Ketum Partai yang Lolos Parlemen di Pemilu 2024
"Karena dorongan untuk PPP mempertahankan sikap oposisi juga masih ada, bahkan dari daerah. Mengingat PPP sudah pernah berpengalaman sebagai oposisi lebih dari separuh 51 tahun usia PPP," ungkapnya.
Kendati begitu, ia mengatakan, partainya sendiri fokusnya pada pengawalan perhitungan suara Pemilu 2024. Terlebih hingga sampai pengumuman resmi dari KPU RI.
"Karenanya, saat ini PPP konsentrasi pada pengawalan perhitungan suara mulai dari pleno-pleno penghitungan suara berjenjang yang beberapa masih berlangsung di tingkat kecamatan sampai tuntas di tingkat nasional 20 Maret nanti," tuturnya.
Sebelumnya, PPP tidak menutup kemungkinan untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029. Kekinian berdasarkan hasil real count KPU sementata pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih unggul.
Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno memandang pihaknya akan sangat terhormat bila memang ada ajakan PPP bergabung kembali ke kabinet.
Baca Juga: Deretan Saham yang Bakal Ketiban 'Durian Runtuh' dari Program Makan Siang Gratis Prabowo
Mengenai masuk kabinet pemerintahan mendatang, Sandiaga menegaskan bahwa posisi PPP saat ini merupakan partai pendukung pemerintah. Tentu ke depan tidak tutup kemungkinan posisi PPP tetap berlanjut di dalam pemerintahan.
"Dari pandangan saya, pandangan pribadi saya, kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa, karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Itu pandangan saya," tutur Sandiaga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).
Diketahui, PPP sendiri dalam Pilpres 2024 ini berbeda arah koalisi. PPP sebagaimana diketahui bersama PDIP, Hanura, dan Perindo mendukung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Berdasarkan hasil real coun sementara, perolehan suara pasangan calon nomor urut 3 ini berada di posiai buncit di bawah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang kekinian menempati poisi kedua.
Sementara itu mengenai posisi PPP nantinya, Sandiaga menegaskan akan ada proses lebih lanjut, semisal rapat pimpinan nasional atau rapimnas.
Meski tidak menutup kemungkinan bergabung ke kabinet mendatang, Sandiaga menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih apakah akan mengajak gabung PPP atau tidak.
"Bukan prerogatif saya itu, itu prerogatif di pemerintah, presiden yang terpilih," kata Sandiaga.