Suara.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh dianggap bisa menjadi sosok yang gagalkan hak angket Pemilu 2024 bergulir di DPR RI.
Prediksi itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan usai melihat adanya pertemuan Paloh dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Prediksi Yusril Jika Kubu Ganjar dan AMIN Gugat Pilpres ke MK, Begini Jadinya
Baca Juga: Ryaas Rasyid Turun Gunung! Pakar Otonomi Ini Sebut Jokowi Tidak Tahu Malu dan Nekat
KPK Bongkar Modus Ahmad Muhdlor Cs Sunat Dana Insentif ASN Sidoarjo Hingga 30 Persen
Hasyibulloh menganggap, pertemuan Jokowi dengan Paloh tersebut bisa menjadi sinyal hak angket untuk mengungkap dugaan kecurangan Pemilu 2024 kandas di tengah jalan.
"Karena apabila Nasdem dan partai lainnya yang hampir setengah suara mayoritas DPR bisa diamankan oleh presiden ini artinya proses pengajuan hak angket secara otomatis tidak akan terjadi," kata Hasyibulloh dikutip Senin (26/2/2024).
Kemungkinan besar, hak angket akan didukung oleh parpol di luar pendukung Prabowo-Gibran. Sebut saja, PDIP, PPP, PKB, PKS termasuk NasDem.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jadi Alasan Pandji Pragiwaksono Beri Rapor Merah Pemilu 2024
PDIP sebagai pemilik jumlah kursi terbanyak di parlemen butuh bantuan setidaknya lebih dari setengah kursi di luar koalisi untuk bisa membawa hak angket.
"Seperti Nasdem, PKS, PKB dan PPP yang mampu mengesahkan usulan hak angket di DPR," ungkapnya.
Sementara itu, Paloh sempat buka suara adanya usulan hak angket yang pertama kali digaungkan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Ia begitu menyayangkan jika usulan hak angket kecurangan Pemilu 2024 diabaikan begitu saja.
"Saya pikir hak-hak konstutisional itu jalan yang mau kita tempuh. Sayang sekali kalau itu diabaikan, sayang seribu kali sayang," kata Paloh di Wisma Nusantara, Jumat (23/2/2024).
Paloh menegaskan bahwa tiga partai pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yakni NasDem, PKB, dan PKS akan mendukung usulan hak angket tersebut.
"Sikap kita dalam hal ini pendukung Mas Anies dan Cak Imin dalam koalisi perubahan jelas lah memberikan support memberikan katakanlah dukungan, prosesnya bagaimana? Ya biarkan dia mengalir saja secara natural saja," ucap Paloh.