Suara.com - Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,73 persen menurut penghitungan suara yang dilakukan KPU RI. Gagalnya Ganjar mempertahankan loyalitas basis PDIP menjadi penyebab mengapa suara Ganjar-Mahfud cenderung sangat sedikit ketimbang rivalnya.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya migrasi dari pemilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbasis PDIP ke pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga:
Prediksi Yusril Jika Kubu Ganjar dan AMIN Gugat Pilpres ke MK, Begini Jadinya
KPK Bongkar Modus Ahmad Muhdlor Cs Sunat Dana Insentif ASN Sidoarjo Hingga 30 Persen
Kondisi itu bisa terlihat dalam hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Dalam survei terlihat, dukungan pemilih Jokowi-Maruf berbasis PDIP untuk Ganjar-Mahfud justru kian menurun.
Terlihat pada Januari 2024, sebanyak 69,2 persen pemilih Jokowi-Maruf berbasis PDIP memilih Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: PDI Perjuangan Bersiap Menang Hattrick, Warganet: 16 Persen Kok Minta Hattrick
Namun pada bulan berikutnya justru berkurang menjadi 63,3 persen.