Suara.com - Pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto menyebut Pemilu 2024 menjadi pesta demokrasi terburuk sejak 1999. Sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebutnya menjadi salah satu penyebab mengapa Pemilu 2024 dianggap menjadi yang paling buruk.
Arif melihat sosok Jokowi melakukan intervensi bahkan berpihak terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.
Baca Juga:
Momen Anies Baswedan Terlihat Gelagapan Gegara Cak Imin Ucap Tiga Kata Ini
Baca Juga: Jejak Konflik AHY vs Moeldoko, Kini Bersatu di Bawah Komando Jokowi
Potret Keluarga Dokter Gunawan, Dokter Kopassus yang Kena Tegur Mayor Teddy
Bak Bumi Langit Biaya Hidup Nikita Mirzani dengan Celine Evangelista yang Gosipnya Sama-sama Dekat dengan Ajudan Prabowo
Meski kerap berupaya untuk tidak melakukan penegasan, namun menurutnya Kepala Negara secara tidak langsung menunjukkan keberpihakannya di Pilpres 2024.
“Presiden tak malu-malu melakukan intervensi terhadap proses politik yang sedang terjadi, kita bisa lihat pasca debat ketiga kalau nggak salah presiden mengusulkan agar KPU mengubah format debat,” kata Arif dalam sebuah acara diskusi, Kamis (22/2/2024).
Arif juga menilai Jokowi kerap melakukan kampanye terselubung. Hal tersebut ia katakan usai melihat Jokowi yang kerap menunjukkan keakrabannya dengan Menhan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Terungkap! Artis Cantik Ini Pernah Mau Dijodohkan dengan Prabowo, Kok Gagal Nikah?
Padahal dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga berstatus sebagai capres.
Belum lagi pembagian bansos nan masif di awal Januari 2024 membuat Arif semakin meyakini ada campur tangan Jokowi di Pemilu 2024.
“Saya paham beliau mengatakan tidak terlibat langsung dalam kampanye dan memang tidak dilakukan, tapi masalahnya presiden melakukan kampanye secara terselubung, mulai dari makan bakso bersama Menhan yang seorang kandidat Capres sampai melakukan politisasi bansos,” jelasnya.
Di luar sosok Jokowi, terdapat empat alasan lain yang dimiliki Arif hingga menyebut Pemilu 2024 paling buruk.
Ada pengabaian etika penyelenggara negara, tidak netralnya aparat, pelanggaran peserta pemilu hingga visi dan misi capres-cawapres yang membosankan bagi masyarakat.
“Kesimpulannya pemilu 2024 adalah pemilu terburuk sejak 1999 saya nggak ragu untuk mengatakan itu,” tegasnya.