Indikator Politik Ungkap Sebab Prabowo-Gibran Unggul Telak: Pemilih Muda, Jawa, dan NU

Rabu, 21 Februari 2024 | 21:47 WIB
Indikator Politik Ungkap Sebab Prabowo-Gibran Unggul Telak: Pemilih Muda, Jawa, dan NU
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indikator Politik Indonesia merilis hasil exit poll Pilpres 2024 dan mengungkapkan faktor-faktor kemenangan telak paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut peneliti utama indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis virtualnya, Rabu, (21/2/2024) faktor-faktor tersebut yaitu adanya partisipasi pemilih yang tinggi dari pendukung Prabowo-Gibran termasuk pemilih muda, pemilih etnis Jawa dan pemilih basis NU.

"Ternyata dari gen Z yang menggunakan hak pilihnya di sampel kita 23%. Proporsi nasionalnya 22%. Artinya tidak benar asumsi yang mengatakan generasi muda cenderung golput. Jadi semakin muda pemilih, semakin memilih Pak Prabowo. Dan ternyata gen Z dan generasi milenial itu dalam jumlah yang lebih besar dari proporsi nasional menggunakan haknya di tanggal 14 Februari kemarin,” kata Burhanuddin.

Selanjutnya faktor pemilih dari etnis Jawa bahwa yang hadir di TPS 43,2% padahal data Badan Pusat Statistik (BPS) etnis Jawa itu sekitar 43%.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Quick Count dan Raih Target 15 Persen di Pileg, Golkar: Sesuai Target

"Jadi orang Jawa cenderung menggunakan hak pilihnya termasuk etnis Sunda dan yang lainnya. Di sini intinya kira-kira, etnis Jawa yang notabenenya adalah pro Prabowo-Gibran berdasarkan survei sebelum pemilu cenderung menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos Prabowo-Gibran," kata Burhanuddin

Berikutnya dari basis pemilih Nahdhatul Ulama (NU) jumlah pemilihnya sebesar 59,0% untuk ke TPS. Menurut Burhanuddin biasanya basis pemilih hanya 50-51% namun sekarang meningkat.

"Hal ini menjelaskan mengapa Prabowo-Gibran unggul telak, berdasarkan survei sebelumnya Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan besar dari kalangan NU dan ketika mereka semua datang ke TPS dalam jumlah besar dari proporsi aslinya maka itu akan menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo-Gibran lebih besar," kata Burhanuddin.

Survei exit poll ini dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan. Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden diwawancara.

Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Baca Juga: Mekanisme Hak Angket DPR: Dari Syarat Hingga Pengajuan

Exit poll sendiri adalah metode untuk mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Umumnya, pertanyaan yang diajukan cenderung tidak terlalu banyak. Namun, ada salah satu informasi yang digali dalam exit poll. Informasi tersebut adalah alasan memilih sehingga distribusi suara pemilih dapat diketahui lebih dalam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI