Presiden Akan Undang Semua Elite Parpol, Jokowi Mau Main Aman?

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 21 Februari 2024 | 09:24 WIB
Presiden Akan Undang Semua Elite Parpol, Jokowi Mau Main Aman?
Presiden Joko Widodo di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2024). [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Geliat politik elite pasca-Pemilu 2024 belum berhenti, terkini yang ramai dibahas adalah pertemuan Ketum NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana, hari Minggu pekan lalu.

Banyak spekulasi menyeruak seiring pertemuan itu. Meski Surya Paloh dan Jokowi masih terikat koalisi di pemerintahan saat ini, nyatanya kedua sosok itu berseberangan dalam Pilpres 2024.

Usai pertemuan dengan Surya Paloh, Jokowi tegas mengatakan ingin menjadi jembatan bagi semua parpol usai Pemilu 2024. Bahkan, di kesempatan lain, ia menyatakan akan mengundang semua elite parpol.

“Semua, semua (akan diundang bertemu),” kata Jokowi usai menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024 di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga: Bakal Cetak Sejarah Gabung Koalisi Jokowi, Ini Profil AHY Calon Menteri ATR/BPN

Presiden Joko Widodo berdialog dengan warga saat meninjau persedian beras serta menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww]
Presiden Joko Widodo berdialog dengan warga saat meninjau persedian beras serta menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww]

Saat ditanya apakah dirinya akan mengundang elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga PDI Perjuangan, Jokowi menjawab hal serupa.

“Semua diundang,” katanya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Fahrul Muzaqqi menyebut pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh merupakan langkah menjaga komunikasi.

"Di Pilpres 2024 ini posisi keduanya tidak satu gerbong, saya rasa tidak lantas menjadi penghalang kedua belah pihak tidak menjalin komunikasi lagi," kata Fahrul sebagaimana dilansir Antara, Selasa (20/2/2024).

Fahrul menjelaskan sinyal rekonsiliasi komunikasi tokoh nasional itu tak bisa dilepaskan ikatan hubungan keduanya yang sudah terbangun, khususnya ketika Jokowi menduduki kursi kepala negara.

Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN Hari Ini, Dulu Sempat Diisukan Jadi Mentan Tapi Gagal

"Memang karakter Pak Jokowi ini tipikal pemimpin yang bisa menyambung hubungan," ujarnya.

Pertemuan itu, kata dia, juga bisa menjadi sarana rekonsiliasi keduanya seusai rampungnya tahapan pemungutan suara, pada 14 Februari 2024.

"Artinya sinyal rekonsiliasi sangat terbuka lebar," katanya.

Oleh karena itu, Fahrul menyebut masih terlalu dini apabila harus menduga jika pertemuan tersebut ditafsirkan NasDem yang diketuai Surya Paloh akan berpindah haluan koalisi.

Lebih lanjut, Surya Paloh disebutnya juga pasti memikirkan pandangan publik apabila langsung mengambil keputusan menyeberang ke kubu lain.

"Saya rasa terlalu riskan secara politik dan citra etis di mata masyarakat," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI