Anies Minta Aparat Tak Intimidasi Saksi AMIN: Mereka Ketakutan!

Selasa, 20 Februari 2024 | 18:28 WIB
Anies Minta Aparat Tak Intimidasi Saksi AMIN: Mereka Ketakutan!
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, meminta aparat tidak melakukan tindakan intimidasi kepada saksi AMIN (Anies-Muhaimin) yang sedang mengawal suara.

"Kami minta kepada semua jajaran aparat kita jangan ada yang mengintimidasi mereka mereka-mereka yang mau bersaksi,” kata Anies di Poskos Tim Hukum Nasional AMIN, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut pihaknya telah menemukan adanya saksi AMIN yang diintimidasi ketika menemukan praktik penyimpangan saat Pemilu. Akibatnya kata Anies, para saksi tersebut merasa ketakutan.

“Karena kita sudah menemukan di lapangan. Mereka yang menemukan praktik-praktik penyimpangan itu mengalami intimidasi, mengalami ketakutan,” ucap Anies.

Baca Juga: Timnas AMIN Temukan Masalah Besar Sebelum Pencoblosan, Anies: Sangat Mengkhawatirkan

Sebelumnya, Anies mengklaim Tim Hukum Nasional AMIN telah menemukan adanya masalah besar sebelum pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.

Anies menyebut ada sejumlah kegiatan kecurangan yang terjadi sebelum pencoblosan di TPS.

"Kami ingin sampaikan kepada semua dari temuan sementara kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS. Tapi problem terbesar yang ditemukan adalah kegiatan-kegiatan pra TPS," kata Anies, Senin.

Anies sejatinya tidak menerangkan secara rinci mengenai masalah besar yang dimaksud. Namun Anies menganggap masalah tersebut sangat mengkhawatirkan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai aspirasi yang semestinya milik rakyat seolah dipaksakan akibat tingkah kecurangan itu.

Baca Juga: Kumpulkan Bukti-bukti Kecurangan Pemilu, Cak Imin Yakin Lanjut Putaran Kedua!

"Pra TPS banyak aktivitasnya, nanti detail akan ada, ini yang sangat mengkhawatirkan. Jadi kualitas dari hasil Pemilu yang sesungguhnya harus mencerminkan aspirasi rakyat di dalam temuan kami sebagian bukan aspirasi rakyat," ujar Anies.

"Sebagian adalah aspirasi yang dipaksakan kepada rakyat dan proses itu tidak terjadi kebanyakan di TPS atau sesudah TPS tapi terjadinya sebelum sampai ke TPS," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Anies mengatakan praktik kebohongan dalam Pemilu 2024 akan membuat demokrasi terganggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI