Wajar Jokowi Kumpulkan Para Ketum Partai, TKN: Pilpres Telah Usai saatnya Semua Duduk Bersama

Senin, 19 Februari 2024 | 17:22 WIB
Wajar Jokowi Kumpulkan Para Ketum Partai, TKN: Pilpres Telah Usai saatnya Semua Duduk Bersama
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay sambut positif pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana, Mingu (18/2/2024) malam.

Menurutnya, silaturahmi antara tokoh politik, semisal yang dilakukan Jokowi dan Paloh tentu sangat baik. Terlebih di tengah situasi Pilpres usai pemungutan suara.

"Pilpres dan pileg sudah selesai. Rakyat sudah menentukan pilihan. Sudah pada saatnya, semuanya duduk bersama. Kembali memikirkan apa yang akan dilakukan untuk memajukan bangsa dan negara," kata Saleh kepada wartawan, Senin (19/2/2024).

Ia mengatakan smua pihak sudah semestinya memberikan apresiasi atas pertemuan tersebut. Menurutnya pertemuan itu juga bisa menjadi contoh bagi tokoh lain untuk melakukan hal serupa.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Sibuk Pemilu, Sampai Lupa Wapres Ma'ruf Amin ke Mana?

"Kalau ada silaturrahmi seperti itu, pasti akan mengurangi ketegangan antarpendukung. Apalagi kalau capres dan cawapresnya bisa bertemu. Tentu sembari menunggu hasil akhir," kata Saleh.

"Saya menilai, itu justu sangat penting. Itu bisa diindikasikan sebagai bentuk kecintaan pada bangsa dan negara. Dengan begitu, semuanya menjadi tenang," sambungnya.

Tidak Terkait Prabowo-Gibran

Wakil Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menegaskan pertemuan Jokowi dan Paloh tidak ada sangkut pautnya dengan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Jadi saya tidak menganggap itu ada hubungannya dengan Prabowo-Gibran. Tentu saja wajar kalau Pak Jokowi setelah pemilu ini melakukan pembaharuan komunikasi, konsolidasi pemerintahannya supaya berjalan lancar sampai nanti berakhirnya pemerintahan di Oktober untuk transisi menuju pemerintahan baru," tutur Budiman kepada wartawan, Senin (19/2/2024).

Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Prabowo Bakal Tanggung Utang Era Jokowi Rp8.144 Triliun

Secara pribadi dan selaku pendukung Jokowi, diakui Budiman, dirinya menganggap wajar bila Jokowi kemudian mengumpulkan para ketua umum partai-partai koalisi pemerintahan saat ini.

"Wajar saja Pak Jokowi kemudian memanggil ketua umum, ketua umum partai seperti, misalnya nanti Pak Jokowi mengundang ketum Gerindra Pak Prabowo, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Ibu Megawati ketum PDIP," kata Budiman.

Respons Jokowi

Sebelumnya, Jokowi angkat bicara ihwal pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Minggu (18/2) malam di Istana. Jokowi mengatakan pertemuannya dengan Paloh merupakan pertemuan biasa. Ia mengaku turut membicarkan politik.

"Ya pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga biasa," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi tidak ingin mempermasalahkan terkait siapa inisiator dari pertemuannya dengan Paloh, apakah memang atas undangan Jokowi atau Paloh yang meminta waktu.

Terpenting, menurut Jokowi, pertemuannya dengan Paloh sudah terlaksana dan bermanfaat bagu konfisi politik dalam negeri.

"Saya dua-duanya, nggak perlu lah siapa yang undang, nggak perlu. Yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara kita, yang paling penting itu," kata Jokowi.

Makan Malam 1 Jam

Presiden Jokowi Minggu (18/2) malam, menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim menegaskan kehadiran Surya Paloh ke Istana dalam rangka memenuhi undangan Presiden Joko Widodo. Taslim lantas membeberkan isi pertemuan tertutup Paloh dan Jokowi.

“Kehadiran Ketum NasDem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” kata Taslim dalam keterangannya, Minggu (18/2/2024).

Penegasan Taslim kehadiran Paloh di Istana atas undangan Jokowi itu meluruskan pernyataan Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana yang menyebut Paloh meminta waktu bertemu Jokowi.

Adapun pertemuan Paloh dan Jokowi dengan agenda makan malam bersama itu berlangsung secara tertutup selama satu jam.

Diberitakan sebelumnya Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menggelar pertemuan di Istana Merdeka pada Minggu (18/2/2024) petang hingga malam tadi. Pihak Istana akhirnya buka suara terkait pertemuan dua tokoh bangsa itu.

Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana mengungkapkan, pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh banyak berbicara berbagai hal. Mulai dari dinamika politik hingga pemilu.

"Silaturahim (Jokowi dan Surya Paloh) membicarakan agenda agenda kebangsaan, (upaya) menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu," kata Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana melalui pesan singkat sebagaimana dilansir Antara, Minggu malam.

Menurut Ari, Presiden Jokowi sebelumnya menegaskan bahwa silaturahim dengan tokoh-tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pertemuan Jokowi dan Paloh, yang ditengarai merupakan pertama kalinya sejak penyelenggaraan Pemilu 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI