Ngeluh Kecapean hingga Minta Dikerokin Istri, Detik-detik Petugas TPS 008 Kramat Jati Meninggal

Senin, 19 Februari 2024 | 15:31 WIB
Ngeluh Kecapean hingga Minta Dikerokin Istri, Detik-detik Petugas TPS 008 Kramat Jati Meninggal
ILUSTRASI--Ngeluh Kecapean hingga Minta Dikerokin Istri, Detik-detik Petugas TPS 008 Kramat Jati Meninggal. [IST]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kembali memakan korban. Kali ini, petugas Pengamanan Langsung (Pamsung) bernama Jahja (51) meninggal dunia diduga akibat kelelahan usai berjaga di tempat pemungutan suara (TPS) 008, Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur. Jahja menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (17/2) selang tiga hari setelah pemungutan suara pada 14 Februari lalu.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Kramat Jati, Sumantri menjelaskan detik-detik petugas Pamsung itu sebelum meninggal.

Jahja disebut sempat mengeluh kelelahan usai berjaga di TPS 008. Keeesokan harinya, almarhum merasa semakin tidak enak badan dan meminta istrinya untuk mengerokinya.

Suasana pelepasan jenazah anggota KPPS yang meninggal dunia di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (17/2/2024). [Antara/Fathnur Rohman]
Suasana pelepasan jenazah anggota KPPS yang meninggal dunia di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (17/2/2024). [Antara/Fathnur Rohman]

"Dia petugas pamsung di TPS 008 Kelurahan Kramat Jati, kronologisnya setelah hari pemungutan suara tanggal 15 dia itu merasa kelelahan dan minta dikeroki-n sama istrinya sudah satu hari," ujar Sumantri saat ditemui Suara.com pada Senin (19/2/2024)

Baca Juga: Pemilu 2024 Telan Nyawa 57 Anggota KPPS: Negara Harus Jamin Para Keluarga, Jangan Bikin Makin Miskin!

Setelahnya merasa tubuhnya membaik, Jahja juga sempat ikut kerja bakti di lingkungan rumahnya pada Sabtu (17/2).

Sumantri menilai almarhum merupakan orang yang rajin, maka itu setelah merasa pulih, almarhum turut serta membantu warga lainnya kerja bakti di lingkungannya.

Namun saat kerja bakti, almarhum terjatuh dan langsung tidak sadarkan diri. Para warga lantas membawa pria berusia 51 tahun itu ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

"Nah dia orangnya gak bisa diem kalo ngeliat kaya gitu (kerja bakti), dia bantu-in dan waktu bantuin (kerja bakti) jatuh, iya langsung anfal, langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, ternyata sudah tidak tertolong," katanya.

Saat ditanyai perihal santunan, Sumantri mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan proses ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Timur. Saat ini keluarga tinggal menunggu penyelesaian proses dari sana.

Baca Juga: Protes Data DPT Salah Input, Warga Kubu Raya Kompak Satu RT Golput di Pemilu 2024

"Insyaallah kita dari pihak penyelenggara, khususnya saya sedang mengajukan ke KPU kota Jakarta Timur, kita berkas sudah masuk semua tinggal menunggu proses dari sana," jelasnya.

Jahja merupakan salah satu petugas TPS yang meninggal dunia usai pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024. Mengutip Antara, hingga kini sebanyak 4 petugas KPPS di DKI Jakarta meninggal dunia.

"Hingga kini tercatat empat petugas KPPS yang meninggal dunia," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Astri Megatari di Jakarta, Sabtu.

(Muhamad Iqbal Fathurahman)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI