Serba Serbi Kejanggalan Sirekap, Data 'Gendut' Hingga Pakai Server Luar Negeri

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 19 Februari 2024 | 14:17 WIB
Serba Serbi Kejanggalan Sirekap, Data 'Gendut' Hingga Pakai Server Luar Negeri
Petugas menunjukkan kejanggalan data input yang salah dari paslon nomor urut 2. (Instagram/@lambe__danu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU RI kerap bermasalah sejak awal implementasinya pada Pemilu tahun 2024 yang Rabu, 14 Februari 2024 lalu.

Hal ini pun memicu banyaknya kecurigaan dari banyak pihak soal sistem yang digunakan dalam aplikasi tersebut lantaran ketidaksesuaian data yang tampil di Sirekap dengan data di lapangan.

Berbagai laporan tentang kesalahan dan ketidaksesuaian data ini menimbulkan rasa ketidakpercayaan di masyarakat. KPU RI pun diminta bertanggungjawab atas kesalahan yang terjadi di Sirekap saat ini hingga semua sistem pulih kembali.

Lalu, apa saja kejanggalan yang terjadi selama implementasi Sirekap? Simak inilah selengkapnya.

1. Pemindai data salah hingga selisih besar

Dalam berbagai video yang beredar di Tiktok, sistem pemindai data yang digunakan Sirekap oleh petugas KPPS Pemilu 2024 yang tersebar di seluruh Indonesia terkadang mengalami error hingga membuat selisih yang besar dibanding data di lapangan.

Hal ini pun terungkap di salah satu TPS di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Data di lapangan yang menunjukkan hasil pemungutan suara paslon nomor urut 2 Prabowo - Gibran meraih 120 suara, namun Sirekap memindai data salah hingga muncul angka 880 suara.

Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua KPU Kepulauan Riau, Indrawan Susilo. 

"Sirekap KPU ini pembacaannya tidak sempurna. Jadi teman-teman PPK yang membetulkan, lalu nanti akan dicocokkan formulir C salinan yang dipegang saksi. Nanti C hasil Plano itu akan menjadi rujukan, jika tercatat di Sirekap salah maka akan dibetulkan," kata Indrawan Susilo Prabowoadi pada Jumat (16/02/2024) lalu.

Baca Juga: Real Count KPU Sempat Macet, KPU Akui Sedang Perbaiki Data Agar Akurat

Indrawan pun mengaku sistem Sirekap ini terkadang salah membaca data yang ditulis tangan. "Kadang angka 0 itu dibaca delapan. Begitu juga angka 6 dibaca sebagai angka 8. Makanya data Sirekap seperti itu harus kita koreksi atau perbaiki," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI