Viral! Warga Satu RT di Kalbar Kompak Golput Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Senin, 19 Februari 2024 | 07:50 WIB
Viral! Warga Satu RT di Kalbar Kompak Golput Pemilu 2024, Apa Alasannya?
Warga di Trimulyo, Sleman, DI Yogyakarta memelajari kembali daftar caleg dan capres cawapres dalam pemilu 2024 [Suara.com/Hadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warga di Ampera Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat, kompak memilih untuk tidak memilih alias menjadi golongan putih (golput) pada Pemilu 2024 lalu.

Hal ini viral usai diunggah di sosial media. Salah satu akun Instagram yang mengunggahnya yakni @undercover.id.

Baca Juga:

Mahfud MD Ngaku 4 Hari Putus Kontak dengan Ganjar Pranowo, Isu Dibuang Menguat

Baca Juga: Update Sirekap KPU 51,28 Persen: PDIP Tembus 8,9 Juta Suara, Golkar Menyusul

Bertemu Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Khofifah Dapat Pesan Ini

Reaksi Iwan Fals Lihat Komeng Jadi Anggota Dewan: Negeriku Tambah Lucu Nih

Dalam video yang diunggah akun tersebut, terlihat tempat pemungutan suara (TPS) yang semestinya ramai dikunjungi malah terlihat sepi. Hanya ada beberapa petugas KPPS yang berjaga di TPS tersebut.

Alasan mereka kompak menjadi golput lantaran menilai pemerintah tidak tegas dalam menangani data kependudukan.

Peristiwa bermula ketika para warga yang berada di RT 23/03, Saigon, Pontianak, Kalimantan Barat, malah terdaftar di wilayah Ampera, Kabupaten Kubu Raya.

Baca Juga: Kisah Haru di Pemilu 2024, Pendukung Prabowo Rela Tahan Sakit untuk Bisa Nyoblos Lalu Meninggal

Meski warga melakukan protes saat coklit sejak Maret 2023 lalu, namun hingga masa pencoblosan pada Februari 2024 silam, tak kunjung mendapatkan solusi.

“Konfilk sejak tahun lalu yang tak kunjung mendapat solusi, membuat warga kompak tak berikan hak pilihnya,” tulis akun tersebut, dikutip Minggu (18/2/2024).

Warga mengaku, gerakan golput massal ini dilakukan atas kemauan sendiri. Tidak ada satupun pihak yang menginisiasi gerakan ini.

Warga menilai, ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah, lantaran sejak tahun lalu mereka mengajukan protes soal kekeliruan tersebut namun hingga Pemilu berlangsung tidak kunjung mendapatkan solusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI