Ingat Lagi Mimpi SBY Segerbong dengan Jokowi dan Megawati, Bakal Segera Terwujud?

Farah Nabilla Suara.Com
Minggu, 18 Februari 2024 | 15:44 WIB
Ingat Lagi Mimpi SBY Segerbong dengan Jokowi dan Megawati, Bakal Segera Terwujud?
Megawati dan SBY (Kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah bermimpi segerbong dengan Megawati Soekarnoputri dan Jokowi untuk bertemu presiden ke-8 RI. Hal ini diungkap melalui akun Twitternya pada 19 Juni 2023 lalu.

"1. Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY lewat akun Twitter @SBYudhoyono.

"2. Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," lanjutnya.

Baca Juga: Inilah Bukti Jokowi Bekerja Menangkan Prabowo-Gibran Lewat Operasi Bersih-bersih Kandang Banteng

Mimpi itu bisa saja terwujud melalui Prabowo yang telah menerima dukungan dari SBY dan Jokowi. Doktor ilmu politik Universitas Paramadina Khoirul Umam menyebut jika ada restu dari Megawati, maka pemerintahannya bisa kian stabil.

"Pemerintahan Prabowo akan lebih stabil jika ia memiliki keberanian untuk juga menemui dan mohon dukungan Megawati, sebagaimana dulu Prabowo diajak rekonsiliasi oleh Megawati untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi," kata Khoirul, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (17/2/2024).

Untuk diketahui, Prabowo-Gibran kini masih unggul sementara dari hasil real count yang dilakukan oleh KPU. Pemilu satu putaran pun terbuka lebar karena sejauh ini mereka sudah mengantongi perolehan suara lebih dari 50 persen.

Lebih lanjut, Khoirul mengatakan jika Megawati berhasil diajak rekonsiliasi, maka mimpi SBY yang sempat viral itu akan terwujud. Di mana mereka bersama Jokowi menuju Stasiun Gambir dan disambut oleh presiden ke-8 RI. 

Lalu, keempatnya berada dalam gerbong yang sama dan melakukan perjalanan panjang bersama-sama. Apabila mimpi itu dapat benar-benar terwujud, Khoirul mengatakan bahwa hal ini akan tercatat dalam sejarah.

Baca Juga: Sindir Aksi Kamisan Hingga Minta Bu Sumarsih Terima Hasil Pemilu, Darwis Triadi Ternyata Fotografer Resmi Jokowi

"Jika itu benar-benar bisa dilakukan Prabowo, maka hal itu seolah membuat mimpi SBY tahun lalu, seolah menjadi nyata. Saat itu, Presiden RI ke-6 SBY bermimpi dijemput oleh Presiden RI ke-7 Jokowi, lalu bersama-sama menghampiri Presiden RI ke-5 Megawati," kata Khoirul.

"Lalu, bersama-sama menuju stasiun Gambir, dan disambut Presiden RI ke-8, yang kemudian membuat mereka dalam satu gerbong perjalanan panjang. Akankah mimpi itu menjadi nyata? Sejarah akan membuktikannya," sambungnya.

Adapun pada Sabtu (17/2/2024), Prabowo menyambangi kediaman SBY di Pacitan, Jawa Timur. Ia mengucapkan terima kasih kepada presiden ke-6 RI itu beserta Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) karena telah mendukungnya di Pilpres 2024.

Prabowo Disebut Bakal Ajak PDIP Gabung Koalisi

Usai suara Prabowo-Gibran unggul sementara, sempat beredar kabar bahwa PDIP akan menjadi oposisi pemerintah. Meski begitu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya itu masih belum menentukan sikap.

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Hasto. Ia menyebut Prabowo akan merangkul tiap parpol jika menang Pilpres, namun tidak dengan mencampuri urusan internalnya.

"Prinsip Pak Prabowo ingin merangkul tapi tentu saja Pak Prabowo tidak dalam posisi untuk mencampuri urusan internal masing-masing partai. Bukan sosok capresnya ya, tapi partai masing-masing," kata Budiman.

Lebih lanjut, Budiman mengatakan meski PDIP berbicara soal oposisi, Prabowo tetap akan menawarkan untuk bergabung jika dirinya menang. Sebab, menurutnya, arah PDIP pada tahun 2025 mendatang bisa saja berubah.

"Pak Prabowo itu akan menawarkan tapi juga tergantung dari dinamika internal partai. Mungkin melihat situasi dan kondisi dan melihat kepentingan nasional yang lebih besar siapa tahu dalam kongres tahun depan PDIP bisa memutuskan bergabung," lanjutnya.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI