Setelah Prabowo-Gibran Dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI, Ini Program yang Akan Segera Diimplementasikan

Jum'at, 16 Februari 2024 | 20:59 WIB
Setelah Prabowo-Gibran Dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI, Ini Program yang Akan Segera Diimplementasikan
Budiman Sudjatmiko (IG @/masbud_sudjatmiko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan, paslon nomor urut 2 akan langsung tancap gas menjalankan program-programnya, begitu resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

Budiman menambahkan, salah satu program yang akan langsung diimplementasikan adalah makan siang gratis dan pemberian susu bagi anak-anak. Sebagai langkah cepat, Budiman bahkan menyebut Prabowo-Gibran telah memulai pilot project di Sukabumi.

"Pilot project sudah jalan dari Januari di Warung Kiara Sukabumi. Satu dapur melayani 16 sekolah dengan total siswa 3500," jelas Budiman di Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Budiman mengatakan, ia tidak menampik bahwa perwujudan dari program makan siang dan pemberian susu bagi anak-anak bukan hal mudah. Kendati demikian, ia mengatakan Prabowo-Gibran serius dengan janji tersebut.

Baca Juga: Tak Jadi Berjodoh, Begini Beda Latar Belakang Keluarga Didiet Prabowo dan Velove Vexia

"Secara umum persiapan akan dilakukan dengan seksama mulai Maret sampai Oktober 2024," ujar Budiman.

Lebih rinci, Budiman menjelaskan persiapan implementasi program tidak bisa setengah-setengah. Karena akan menjangkau banyak masyarakat, maka pengerjaan program juga akan melibatkan banyak pihak.

"Perlu diketahui bahwa meskipun program ini terdengar sederhana seolah sekedar menyiapkan makan siang dan minum susu bagi anak sekolah, tapi karena potensi penerima manfaatnya hingga 82,9 juta anak sekolah se-Indonesia, maka program ini akan menjadi sangat masif dan berdampak positif bagi banyak sektor di Indonesia," jelas Budiman.

Sejumlah sektor yang disebut Budiman meliputi sektor kesehatan, pendidikan, industri perhubungan hingga pangan. Dalam industri pangan, Budiman menjelaskan bahwa program makan siang dan pemberian susu, setidaknya memerlukan jutaan ton bahan pangan.

Beberapa yang disebut Budiman adalah 6,7 juta ton beras per tahun; 1,2 juta ton daging ayam per tahun; 500 ribu ton daging sapi per tahun; 1 juta ton daging ikan per tahun; berbagai kebutuhan sayuran dan buah-buahan; hingga kebutuhan 4 juta liter susu sapi segar per tahun.

Baca Juga: Adu Cerdas Mikail Azizi vs Didit Prabowo vs Alam Ganjar: Dua Orang Lulusan Luar Negeri

"Karena itu program ini memerlukan perencanaan yang matang sejak jauh hari, dan kami sudah mulai bekerja untuk itu," tegas Budiman.

Kendati memerlukan waktu tenaga yang besar untuk mewujudkan program tersebut, Budiman tetap percaya pada sumber pangan yang dimiliki Indonesia. Selain itu, ia juga menyebut Prabowo-Gibran akan melibatkan pakar dan ahli untuk melancarkan program-program itu.

"Kami meyakini bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dengan dibantu oleh para pakar dan ahli manajemen yang handal, mampu membangun sistem dan tata kelola yang baik untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi anak-anak sekolah sebagai generasi masa depan Indonesia," ungkap Budiman.

Selain pakar, Budiman juga memastikan Prabowo-Gibran akan merangkul semua komponen masyarakat untuk turut terlibat dalam upaya menjamin masa depan anak-anak bangsa. Salah satunya dengan melibatkan puluhan ribu desa sebagai basis produksi bahan pangan.

Lebih dari itu, Prabowo-Gibran juga akan mengajak BUMDES, UMKM dan koperasi untuk menjadi penggerak utama tata kelola rantai pasok. Langkah tersebut, tambah Budiman, akan didukung oleh industri pangan nasional dan BUMN yang melengkapi upaya itu dari sisi kapasitas industri pengolahan pangan dan implementasi teknologi.

"Dengan membangun kolaborasi antar pemangku kepentingan industri pangan, kami menghitung bahwa tidak semua kebutuhan anggaran pelaksanaan program ini harus disediakan dari APBN. Ada banyak strategi yang inovatif sehingga tidak membebani APBN sepenuhnya," pungkas Budiman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI