Suara.com - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), menyampaikan seruan kepada masyarakat usai menjalani Pemilu 2024. Semua pihak diminta legowo dengan apapun hasil pencoblosan yang telah berlangsung pada 14 Februari lalu.
Ketua Umum Aptisi M Budi Djatmiko mengatakan, ada enam poin yang menjadi imbauan untuk masyarakat pasca Pemilu. Pertama, semua pasangan calon (Paslon) dan pendukungnya diminta mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dengan bersama sama menjaga situasi politik yang kondusif sampai dengan selesainya tahapan pemilu yang masih berlangsung," ujar Budi kepada wartawan, Jumat (16/2/2024).
Selanjutnya, apabila masing-masing Paslon dan pendukungnya menemui adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, diminta melapor melalui mekanisme yang ada.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Quick Count, Ganjar-Mahfud 'Colek' AMIN Usut Kecurangan
"Seperti yang telah ditetapkan dalam UU Pemilu nomor 7 tahun 2023 tanpa melakukan tindakan tindakan yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat atau antara pendukung Paslon," ucapnya.
Ia juga menganjurkan para civitas akademika dari perguruan tinggi swasta lainnya untuk menghormati keputusan yang telah atau akan ditetapkan oleh komisi pemilihan umum (KPU) sebagai lembaga resmi yang dibentuk oleh negara untuk menyelenggarakan pemilihan umum.
"Apabila ditemukan adanya ketidakadilan dalam penyelenggaraan pemilu, hendaklah diselesaikan dengan mengikuti mekanisme hukum positif yang ada, sesuai peraturan perundangan yang berlaku," ungkapnya.
"Siapapun Paslon yang nantinya terpilih dan ditetapkan oleh KPU menjadi presiden dan wakil presiden RI 2024-2029, marilah kita menghormati dan menerima dengan hati yang legowo," ungkapnya.
Terakhir, ia juga meminta kepada presiden dan wakil presiden terpilih untuk tak menutup mata dan mendengar segala keluhan dan masukan dari semua pihak.
Baca Juga: 5 Momen Pemilu Unik Artis, Pencalonan Komeng Bikin Heboh
"Kita memohon dan berharap bisa memperjuangkan seluruh aspirasi anak bangsa, khususnya dalam membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.