Timnas AMIN: Tak Ada yang Berhak Klaim Menang Pemilu Kalau Banyak Kecurangan!

Kamis, 15 Februari 2024 | 19:54 WIB
Timnas AMIN: Tak Ada yang Berhak Klaim Menang Pemilu Kalau Banyak Kecurangan!
Ketua Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin (AMIN), Ari Yusuf Amir. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Ari Yusuf Amir mengatakan, tidak ada satu pihak pun yang berhak mengklaim kemenangan dalam Pemilu 2024 jika masih banyak ditemukannya fakta dan bukti kecurangan.

"Tidak ada satu pihak pun yang dapat mengklaim kemenangan, jika kita ketemukan fakta-fakta begitu banyaknya bukti-bukti kecurangan," ujar Ari dalam konferensi pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga:

Serukan Perubahan Untuk Indonesia, Ririe Fairus Dapat Hal Tak Terduga

Baca Juga: Prabowo Bilang Begini saat Diberikan Selamat oleh Jokowi

Begini Ekspresi Selvi Ananda ketika Gibran Sebut bakal Mandi Dulu saat Tiba di Jakarta

Adu Fashion Fery Farhati vs Titiek Soeharto vs Siti Atikoh: 1 Tas Setara 1500 Tas Istri Ganjar

Salah satu bukti kecurangan yang dimaksud Ari adalah terjadinya penggelembungan suara.

"Bentuk kecurangan kami sebut di situ sebagai penggelembungan suara, melalui sistem IT KPU. Ini penggelembungan suara ini dilakukan secara masif tadi sampel hanya di beberapa tempat di ini kan sedang kan kami sudah memverifikasi ribuan laporan TPS," ucap Ari.

Selain itu, Ari menyampaikan pihaknya mendapati banyak surat suara yang sudah tercoblos pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Adu Kaya Valencia vs Angela Tanoesoedibjo: Anak Konglomerat HT yang Gagal ke Senayan

"Lalu yang kedua, tentang suara-suara yang sudah tercoblos di 02. Itu banyak sekali. Bukan tidak hari ini kita persentasekan, karena ini lagi kami kumpulkan banyak sekali surat-surat suara yang sudah tercoblos yang masyarakat terima," tutur Ari.

Lebih lanjut, Ari menyebut ada pengerahan kepala desa (kades) dalam proses pencoblosan di TPS. Ada pula upaya penghalangan yang dialami oleh pemilih saat pencoblosan.

"Bagaimana kades-kades memberikan pengarahan langsung ke TPS dan ikut serta untuk kemenangan paslon tertentu," tegas dia.

"Lalu pengarahan lansia oleh KPPS, jumlah surat suara yang kurang, penghalangan pemilih di PPLN, manipulasi data dapat lalu upaya menghalangi saksi di TPS dan money politic," tambahnya.

Prabowo Deklarasi Kemenangan

Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto bergoyang dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto bergoyang dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebelumnya diberitakan, Prabowo menyampaikan pidato perdanannya usai hasil hitung cepat atau quick count di Pilpres 2024 menang jauh.

Bahkan, jika hasil ini terakhir tetap sama, ada peluang pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran.

Prabowo mengatakan meski pasangan nomor urut 2 unggul jauh di hitung cepat, namun tidak boleh sombong.

"Walaupun kita bersyukur, kita tidak boleh sombong, kita tidak boleh jumawa, kita tidak euforia, kita tetap harus rendah hati," ujar Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024) malam.

"Kemenangan ini harus menjadi kemenangan seluruh rakyat Indonesia," Prabowo menambahkan.

Lebih lanjut, Ketum Partai Gerindra ini juga memastikan bakal merangkul semua unsur jika nantinya Prabowo-Gibran benar ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

"Kami akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI