Apakah kondisinya sama dengan Pemilu 2024?
Hasto memberikan perbandingan hasil penghitungan quick count pemungutan suara di Indonesia dengan hasil exit poll pemilu di luar negeri.
Diketahui, Pemilu 2024 di luar negeri digelar lebih cepat dari jadwal pemungutan suara di Tanah Air.
Hasil exit poll di luar negeri yang beredar di masyarakat memperlihatkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud unggul dari dua rivalnya.
Sementara Ganjar-Mahfud keok kalau melihat hasil quick count untuk penghitungan suara di dalam negeri.
![Pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/04/10091-debat-capres-kelima-ganjar-pranowo-mahfud-md-ganjar-mahfud.jpg)
Perbandingan itu lah yang kemudian dianggap Hasto sebagai bentuk dari adanya fenomena overshooting.
Menurutnya, exit poll dari hasil pemilu di luar negeri menjadi contoh tidak adanya operasi masif yang dilakukan oleh penguasa.
"Exit poll di luar negeri itu mencerminkan tidak adanya operasi bansos, tidak adanya operasi intimidasi, tidak adanya operasi keterlibatan dari institusi-institusi negara, sehingga warga Indonesia bisa menyampaikan pilihannya secara jernih," jelasnya.
Sebagai informasi, istilah overshooting yang dimaksud Hasto ialah ketika melihat hasil suara Prabowo-Gibran terlalu banyak bahkan mendekati 100 persen.
Baca Juga: Keluhan Petugas KPPU Hitung Suara Pemilu 2024: Kerja Nonstop sampai Subuh Buta Gegara Ini
Dikutip melalui https://pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/hitung-suara, Prabowo-Gibran masih unggul ketimbang dua rivalnya.