Suara.com - Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto, mengungkap dugaan kecurangan di Pilpres 2024. Bambang tidak percaya dengan data sementara perhitungan suara real count yang dilakukan oleh KPU saat ini.
Awalnya, pria yang akrab disapa BW itu menunjukan hasil real count yang dimiliki pasangan Timnas Anies-Muhaimin (AMIN). BW mengatakan berdasarkan data yang masuk baru sekitar 8 persen dari total 820.161 TPS yang ada menunjukan pasangan Anies-Muhaimin mendapat 34.79 persen suara. Sedangkan Prabowo-Gibran 52.79 persen, dan Ganjar-Mahfud 12.49 persen. Data otu per 15 Februari 2024 pukul 11.33 WIB.
"Kalau lihat komposisi suara Anies-Muhaimin 34 persen, Prabowo-Gibran 52 persen, Ganjar-Mahfud 12 persen. Apa yang bisa dilihat dari kasus ini? jumlah kemenangan Prabowo-Gibran hanya 52 persen saja," ujar BW seperti dikutipd dari akun YouTube pribadinya, Kamis (15/2/2024).
BW kemudian memastikan timnas AMIN akan terus bekerja mencari bukti dugaan kecurangan yang terjadi di Pilpres 2024, khususnya ke suara yang masuk untuk pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Raih 720 Suara di TPS Kembangan, Petugas KPPS Ungkap Temuan Ini
"Kalau kita bisa membuktikan kecurangan 3 persen saja (di suara Prabowo), akan terjadi 2 putaran," jelas BW.
Mantan pimpinan KPK itu kemudian tidak percaya kalau ada lembaga survei yang menyebutkan suara Prabowo-Gibran mendekati 60 persen berdasarkan hasil hitung cepat.
Lebih lanjut, ia juga meyakini putaran kedua di Pilpres 2024 bakal terjadi. Syaratnya timnas AMIN bisa menemukan bukti dugaan kecurangan yang membuat suara pasangan Prabowo-Gibran membengkak.
"(Pilpres 2 putaran) sangat mungkin kalau bisa buktikan dugan kecurangan," kata dia.
Dugaan Kecurangan di Data KPU
Baca Juga: Bikin Pinka Haprani dan Bambang Pacul Bertekuk Lutut di Dapil Jateng IV, Siapa Sosok Dolfie OFP?
BW kemudian membuka real count KPU sementara di pemilu2024.kpu.go.id. Dalam kesempatan ini BW membeberkan adanya dugaan kecurangan, dimana suaranya masuk ke paslon Prabowo-Gibran.
Dia kemudian mengambil contoh di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tepatnya di TPS 003. Dalam data perhitungan KPU Anies mendapat perolehan suara 4, Prabowo 425, dan Ganjar 30 suara. Padahal dijelasakan suara sahnya hanya 159.
"Bagaimana mungkin suara sah 159, tapi hasilnya Pak Prabowo 425, ini pasti kecurangan," kata dia.
Selanjutnya BW melihat data C1 yang sudah terinput di real count KPU. Pada data C1 kata BW, benar menunjukan suara Anies 4, namun jumlah suara Prabowo membengkak yang harunya 125 jadi 425 suara.
"Jadi ada 300 suara yang curang, Pak Prabowo (dapat) 425 sangat curang sekali. Ini contoh di Jawa Tengah," katanya.
Tidak hanya berhenti di sini, BW juga membeberkan dugaan kecurangan di Rite, Ambalawi, Bima, NTB tepatnya di TPS 002.
Data di KPU memaparkan perolehan suara Anies-Muhaimin 60, Prabowo-Gibran 612 suara, dan Ganajr-Mahfud 2 suara. Namun, di sini kata BW ada yang aneh.
"Mari kita lihat cek di dokumen C1, Anies 60, Prabowo di hasil 112 saja, Ganjar betul 2," kata dia.
"Pencurian 500 suara, ini kecurangan yang luar biasa sekali. Ini yang mau kita sebut dengan menang? menang kecurangan?," katanya.