Anggap Pengawasan Pemilu Sudah Berlapis, Jokowi: Jangan Teriak-teriak Curang, Ada Bukti Bawa

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 15 Februari 2024 | 11:59 WIB
Anggap Pengawasan Pemilu Sudah Berlapis, Jokowi: Jangan Teriak-teriak Curang, Ada Bukti Bawa
Presiden Joko Widodo menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Rabu (14/2/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta semua pihak tidak sekadar berteriak soal kecurangan di Pemilu 2024. Jokowi menyarankan pihak yang merasa dirugikan di Pilpres 2024 untuk melapor jika memang memilik bukti-bukti.

Menurut Jokowi mekanisme penyelesaian sengketa terkait Pemilu sudah diatur dalam undang-undang.

"Kalau memang ada betul (kecurangan), ada mekanisme untuk ke Bawaslu, mekanisme nanti persidangan di MK (Mahkamah Konstitusi). Sudah diatur semuanya. Janganlah teriak-teriak curang, ada bukti langsung bawa ke Bawaslu, ada bukti bawa ke MK," kata Jokowi di JIExpo, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

Jokowi juga menilai praktik kecurangan Pemilu akan sulit terjadi di tengah pengawasan yang ketat. Sebab di masing-masing tempat pemungutan suara atau TPS terdapat berlapis-lapis saksi dari setiap kandidat baik peserta Pileg dan Pilpres.

Baca Juga: Para Gelandang Pengangkut Air dan Playmaker yang Bawa Prabowo-Gibran Menang Tebal

"Mengenai kecurangan, caleg itu ada saksi di TPS, partai ada saksi di TPS, capres-cawapres kandidat ada saksi di TPS, di TPS ada Bawaslu, aparat juga ada di sana. Terbuka untuk diambil gambarnya. Saya kira pengawasan yang berlapis-lapis seperti ini akan menghilangkan adanya kecurangan," katanya.

Sebagaimana diketahui berdasar hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah dinyatakan menang sekali putaran dengan perolehan suara di atas 50 persen.

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa para pendukungnya dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa para pendukungnya dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Merespons hasil tersebut dua kompetitornya, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan nomor urut 2 Ganjar-Mahfud mengaku tengah mengumpulkan bukti-bukti terkait adanya kecurangan di Pilpres 2024.

Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengklaim telah menemukan banyaknya indikasi terkait kecurangan tersebut.

"Cukup banyak, saya nggak bisa menghitung tapi cukup banyak. Dan kalau melihat temuan itu, bukan soal jumlahnya, tapi apakah temuan itu sginifikan atau tidak. Dan menurut saya banyak sekali pelanggaran yang sangat signifikan yang menggerus integritas pemilu itu," kata Todung di Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jalan Teuku Umar 9, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: 5 Pasangan Hero Mobile Legends Ini Punya Kisah Cinta yang Bikin Baper!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI