Suara.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengatakan bahwa masih terlalu dini merespons hasil Pilpres 2024 hanya berdasar pada hasil hitung cepat atau quick count.
Sementara di sisi lain, pihaknya merasa masih ada kelainan yang tak lazim terjadi kekinian.
"Oh iya (terlalu dini). Karena kan ini kan masih berjalan. Karena memang itu kan hasil yang akan diumumkan terakhir berdasarkan perhitungan manual," kata Andika di Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jalan Teuku Umar 9, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2023).
Ia mengatakan bahwa pihaknya kekinian terus mengumpulkan laporan-laporan dari masyarakat. Terlebih menurutnya, kekinian terjadi kelainan yang tak lazim.
"Sementara itu kami juga terus mengumpulkan semua yang bisa kami kumpulkan dari semua masyarakat Indonesia yang menemukan kelainan-kelainan, kita tidak menyebutkan dengan kata lain tapi kelainan-kelainan yang tidak lazim, termasuk yang tengah berlangsung saat ini," tuturnya.
Nantinya, kata dia, setelah adanya hal yang tak lazim terjadi dalam Pemilu 2024 ini terkumpul, pihaknya akan mulai memikirkan melayangkan gugatan.
"Nah itu akan kami kumpulkan terus untuk memastikan bahwa kita punya list atau daftar yang cukup untuk nanti kita tindaklanjuti. Apakah nanti kita lakukan gugatan atau tidak," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah lembaga mengeluarkan hasil penghitungan cepat yang dirangkum dari berbagai lembaga.
Hasilnya, mayoritas hasil hitung cepat menempatkan pasangan capres-cawapres, Prabowo-Gibran berada pada posisi teratas dengan prosentase di atas 50 persen dan berpotensi Pilpres hanya berjalan satu putaran.
Baca Juga: Blak-blakan Ketua KPPS Soal Kemeja Warna Khas Prabowo-Gibran: Kita Enggak Ada Niat