Cek Fakta
Suara.com - Pendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak sabar ingin joget gemoy besama di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024) malam.
Pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh di Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count. Acara 'perayaan' ini bertajuk Kawal Suara Rakyat yang juga dihadiri Prabowo-Gibran.
Awalnya Raffi Ahmad selaku pembawa acara meminta Prabowo-Gibran untuk tetap di atas panggung karena ada joget bersama.
"Kami mohon untuk Bapak Prabowo Subianto untuk di atas panggung, untuk mengucap syukur kita kepada Allah SWT," ucap Rafi.
Baca Juga: Mantan KSAD Dudung Abdurrahman Sudah Prediksi Kemenangan Prabowo-Gibran
Setelah itu langsung terdengar musik gemoy yang sudah mau diputar panitia.
Meski demikian, Prabowo minta pendukung yang hadir untuk tidak joget lebih lebih dulu. Ketum Partai Gerindra inigin ada doa bersama terlebih dahulu.
"Kita berdoa dulu ya, maunya joget saja," ujar Prabowo disambut riuh pendukungnya.
Selanjutnya Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah langsung memimpin doa. Dia menagajak pendukung yang beragama Islam untuk memanjatkan doa Al Fatihah
"Yang agama lain berdoa menurt agama masing-masing. Sebelum berdoa khusus saya minta Al fatihah sekali untuk bangsa Indonesia," jelas Gus Miftah.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul Quick Count, Raffi Ahmad: Alhamdulillah
Setelah doa dipanjatkan, Raffi kembali mengajak pendukung untuk bergembira bersama dengan bernyani dan joget gemoy.
"Marilah kita bergembira bersama Pak Prabowo dan Gibran," jelas Rafi.
Selanjutnya pendukung termasuk Prabowo nampak joget gemoy.
Sebagaimana diketahui acara di Istora Senayan yang dihadiri Prabowo-Gibran untuk menghadiri acara bertajuk Kawal Suara Rakyat.
Acara tersebut dihadiri jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan para ketua umum partai politik pengusung.
Pantauan Suara.com Prabowo-Gibran tiba di Istora Senayan sekitar pukul 19.30 WIB. Keduanya disambut para ketua umum partai politik pengusung yang telah hadir lebih dahulu.
