BREAKING NEWS! Nama Prabowo-Gibran Berubah Jadi Bernoulli & Bohr di Aplikasi Sirekap KPU RI

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 14 Februari 2024 | 18:38 WIB
BREAKING NEWS! Nama Prabowo-Gibran Berubah Jadi Bernoulli & Bohr di Aplikasi Sirekap KPU RI
Aplikasi sirekap KPU RI yang digunakan petugas KPPS bermasalah [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aplikasi sirekap KPU RI yang digunakan petugas KPPS untuk memasukkan data hasil Pemilu 2024 bikin petugas kaget. Karena nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berubah.

Aplikasi Sirekap adalah sistem perhitungan baru yang digunakan KPU. Sistem ini menggantikan Sistem informasi penghitungan suara (Situng). Hanya petugas KPPS yang bisa menggunakan aplikasi ini.

Sayangnya, saat digunakan hari ini, beragam masalah muncul dalam aplikasi. Nama pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berubah menjadi Alexander Graham Bell & Aristoteles.

Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka berubah menjadi Bernoulli & Bohr. Sementara Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berubah menjadi Charles Darwin & Colombus.

Baca Juga: Quick Count Sementara di Bogor: Prabowo Unggul, Anies Kedua, Ganjar Tertinggal

"Kenapa nama presiden dan wakil presiden berbeda," kata salah satu petugas KPPS 72 Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu 14 Februari 2024.

Tidak hanya nama yang bermasalah, saat memasukkan data jumlah suara terjadi kesalahan fatal dalam aplikasi. Saat data suara yang dimasukan 124 yang muncul di aplikasi 193.

"Aneh. Ini akan jadi masalah nanti," kata Marnoto, petugas KPPS di Kelurahan Manggala.

Agar nantinya tidak menjadi persoalan saat perhitungan di tingkat kecamatan, petugas KPPS akan membuat berita acara terkait kesalahan dalam aplikasi. Berita acara akan ditandatangani oleh sejumlah saksi dan perwakilan Bawaslu.

Mengutip NU Online, aplikasi sirekap ini sudah bermasalah sebelum Pemilu digelar hari ini. Ketua KPPS 004 Boja, Kendal, Jawa tengah Mohammad Irfan mengaku masih sering terkendala dalam penggunaan Sirekap. Menurutnya, server Sirekap masih belum kuat, sehingga petugas sering kesulitan untuk login. "Aplikasi Sirekap untuk kpps masih bermasalah. Hingga saat ini uji coba masih mengalami kendala," kata Irfan kepada NU Online.

Baca Juga: Pede Menangkan Pilpres Satu Putaran, Kubu Prabowo-Gibran: Alhamdulillah...

Selain itu, untuk mengunggah foto formulir C1 kadang masih sulit. Padahal, petugas telah mencobanya selama tiga hari hasilnya tidak juga keluar.

Irfan mengaku sudah melaporkan ke petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Balasan dari KPU hanya bersabar," kata Irfan.

Faiqoh menyatakan bahwa proses penggunaan aplikasi Sirekap seringkali memakan waktu yang tidak sedikit, terutama karena pemindaian surat suara yang memerlukan upaya berulang-ulang.

"Ini cukup menguras sebagian waktu saya karena yang harusnya bisa sekali foto itu harus 5-8 kali foto baru bisa. Kami sudah berkonsultasi dengan PPS, yang ternyata mereka juga tidak mendapatkan pelatihan yang sama," ungkap Faiqoh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI