Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sekaligus Ketua Umum Pro Jokowi (Ketum Projo) Budi Arie Setiadi menanggapi soal film dokumenter Dirty Vote yang viral di media sosial beberapa waktu belakangan.
Ia menilai kalau film berdurasi 1 jam 57 menit 22 detik ini terlalu panjang. Bahkan Budi Arie mempertanyakan siapa yang mau menonton Dirty Vote.
"Ya biarlah, publik sudah cerdas kan menilai? Lagipula kepanjangan. Siapa juga yang mau nonton?" kata Budi Arie saat ditemui di rumah dinas Menkominfo di Komplek Widya Chandra, Rabu (14/2/2024).
Meski dinilai terlalu panjang, Budi Arie justru mengaku sudah menonton Dirty Vote hingga dua kali. Ia hanya meminta masyarakat menilai sendiri isi dari film tersebut.
Baca Juga: Anies-Cak Imin Menang di TPS Ahmad Dhani
"Saya nonton dua kali tapi buat saya sudahlah, namanya masyarakat berpendapat, ya silakan saja. Toh masyarakat sudah cerdas dan nanti dibuktikan di perhitungan suara," lanjut dia.
Budi Arie berpendapat kalau informasi yang ditampilkan di film Dirty Vote bukanlah hal baru. Ia memandang kalau data yang disajikan sudah tersedia dua hingga tiga bulan kemarin.
"Ya bukan informasi baru kan. Itu kan diiniin 2-3 bulan lalu. Datanya juga enggak ada yang baru. Semuanya juga sudah ada di media. Kompilasi saja," tuturnya.
Lebih lanjut Budi Arie menegaskan tidak mempermasalahkan data yang disajikan di film tersebut.
"Santai saja. Enggak ada masalah kan?" pungkasnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Hoaks, Video Penghitungan Suara Dominan Nomor 2 Prabowo
Dirty Vote adalah sebuah film dokumenter yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono. Film ini membahas soal dugaan pelanggaran selama Pemilu 2024 maupun Pilpres 2024.