Habib Rizieq Bicara Soal Film Dirty Vote, Singgung Pihak-pihak Yang Melapor

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:01 WIB
Habib Rizieq Bicara Soal Film Dirty Vote, Singgung Pihak-pihak Yang Melapor
Habib Rizieq Shihab mencoblos jelang penutupan TPS. (Dok. Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menggunakan hak pilihnya di TPS 47, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Pantauan Suara.com, Rizieq Shibab melakukan pencoblosan di detik-detik penutupan pemungutan suara.

Terlihat saat ia memasukan surat suara ke kotak yang disediakn panitia, waktu menunjukkan pukul 12.35 WIB. Sementara penutupan pemungutan suara dilakukan pada pukul 13.00 WIB.

Usai mencoblos, Rizieq berharap, Pemilu 2024 dapat berjalan sesuai dengan amanat UU, yakni bebas, rahasia, jujur dan adil.

Baca Juga: Habib Rizieq Nyoblos Terakhir di TPS 47 Petamburan, Ini Pesannya Soal Pemilu

“Insyallah kalau amanat konstitusi itu dijalankan itu akan damai, apapun hasilnya akan kita hargai, hormati dan akan kita akui. Yang penting itu tadi Juber dan Jurdil,” kata Rizieq usai mencoblos.

Saat disinggung peluang kemenangan pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Rizieq optimis akan hal tersebut.

“Insyaallah,” ucap Rizieq.

Rizieq ikut menanggapi tentang film dokumenter, yang belakangan sedang ramai menuai pro-kontra.

Baginya, perbedaan dalam pandangan boleh saja terjadi. Namun jika perbedaan tersebut berujung kepada pemolisian, ia sangat menyayangkan jal tersebut.

Baca Juga: Besok Nyoblos di Petamburan, Habib Rizieq Shihab Bakal Pilih Anies?

“Iya sudah (nonton) itu suatu keprihatinan kita semua dan saya juga menyesalkan kalau ada pihak-pihak yang melaporkan itu. Ini kan negara demokrasi, demokrasi orang boleh berpendapat selama pendapat itu didukung oleh data apalagi yang terlibat dalam film itu adalah ahli hukum tata negara mereka juga punya data kemudian merangkum,” jelas Rizieq.

“Soal kita beda persepsi atau beda menafsirkan itu hal lain tapi kita wajib menghargai apa yang sudah disampaikan oleh mereka-mereka yang terlibat dalam film itu,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI