Suara.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dilaksanakan secara serentak pada 14 Februari 2024. Pemilu 2024 akan menentukan total Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, dan DPRD di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Untuk dapat menggunakan hak pilihnya, setiap masyarakat harus terdaftar dalam daftar pemilih yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ada tiga jenis daftar pemilih yang perlu Anda ketahui, yaitu daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTb), dan daftar pemilih khusus (DPK).
Ternyata banyak yang belum tahu seperti apa perbedaan DPT, DPTb, dan DPK. Nah, berikut ini penjelasan selengkapnya yang bisa Anda simak.
Penjelasan DPT (Daftar Pemilih Tetap)
DPT adalah daftar pemilih yang telah diverifikasi dan diidentifikasi oleh KPU. DPT adalah daftar nama warga negara yang mempunyai hak pilih sesuai keputusan KPU. DPT tersebut disusun berdasarkan data pemilih pemilu lalu dan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pemilih yang terdaftar di DPT dapat memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada alamat yang tertera pada kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) atau tanda pengenal lainnya.
Sebagai pemilih yang terdaftar, DPT dapat memilih mulai pukul 07.00 hingga 13.00 waktu setempat. Pemilih wajib membawa surat undangan memilih dengan kode C6 dan e-KTP. Dengan begitu, pemilih DPT akan mendapatkan seluruh surat suara pemilu presiden-wakil presiden, DPR, DPD, dan DPRD.
Penjelasan DPTb (Daftar Pemilih Tambahan)
DPTb adalah daftar pemilih yang memilih dari TPS asal karena keadaan tertentu. DPTb adalah singkatan dari Daftar Pemilih Tambahan dengan Hak Pilih. DPTb juga dicatat dalam DPT, namun disebut DPTb apabila warga hendak pindah memilih di TPS lain karena keadaan tertentu, seperti urusan dinas, studi, perjalanan, atau sakit.
Baca Juga: Diungkap Timnas AMIN! Ada Aparat Paksa Masuk Grup WA KPPS Jelang Pencoblosan
Untuk menjadi DPTb, pemilih harus menyerahkan surat pemindahan surat suara dengan mengisi formulir A5 di tingkat bawah.