Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW), Themis Indonesia, dan AJI Indonesia menemukan 53 masalah dan dugaan kecurangan pemilu hingga 10 Februari 2023. Dari puluhan kasus itu 22 di antaranya berkaitan dengan pemenangan capres cawapres nomor urut dua, Prabowo dan Gibran.
Peneliti ICW, Almas Sjafrina memaparkan temuan itu mereka peroleh dari hasil pemantuan di 10 provinsi; Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur sejak 25 Januari 2024.
"Hingga 10 Februari 2024, terdapat setidaknya 53 masalah dan dugaan kecurangan pemilu yang ditemukan dan telah diverifikasi secara mandiri. Temuan terbanyak berkaitan dengan pileg 22 dugaan dan disusul temuan terkait pilpres 21 dugaan," kata Almas lewat keterangannya dikutip Suara.com, Selasa (13/2/2024).
Sementara sisanya dijelaskan Almas gabungan dari pileg-pilpres 6 dugaan, dan umum atau lainya 5 dugaan.
Baca Juga: Siapa Gus Natsir Ketum Foksi yang Laporkan Film Dirty Vote? Punya Komitmen Menangkan PSI
"Dugaan terjadinya kecurangan kampanye Pilpres di 10 daerah pemantauan ini umumnya berkaitan dengan pemenangan atau dukungan untuk pasangan calon Prabowo-Gibran, yaitu 22 dari 27 dugaan kecurangan (81persen). Sisanya, yaitu 4 dugaan kecurangan berkaitan dengan pasangan calon Ganjar-Mahfud (15 persen) dan 1 dugaan belum diketahui," ujar Almas.
Disebutkan dugaan kecurangan yang berkaitan dengan Prabowo-Gibran didominasi netralitas pejabat negara/aparatur negara/desa dan politik uang dalam bentuk doorprize kampanye.
"Sedangkan 4 dugaan kecurangan terkait Capres Ganjar-Mahfud yaitu dugaan pelanggaran pose 3 jari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Jember. Dan 3 lainnya terkait pembagian doorprize dalam kegiatan kampanye caleg PDIP yang juga diselenggarakan untuk mengkampanyekan Ganjar-Mahfud," terang Almas.
Untuk diketahui pemantuan masalah dan kecurangan dilakukan ICW, Themis Indonesia, dan AJI Indonesia lewat dua metode. Pertama, menghimpun aduan publik melalui kanal kecuranganpemilu.com.
Kedua, melakukan pemantauan dan liputan jurnalistik kepemiluan. Metode kedua dilakukan dengan berkolaborasi bersama jaringan masyarakat sipil dan jurnalis di 10 daerah.
Baca Juga: Usai Nyoblos di Hambalang, Prabowo Kembali ke Kertanegara Pantau Exit Poll