Suara.com - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan merespons pelaporan dirinya ke Bawaslu karena mengunjungi rumah Jusuf Kalla (JK) dan bicara saat masa tenang Pilpres 2024.
Anies mengaku tidak tahu bahwa ia dilaporkan ke Bawaslu oleh relawan Prabowo, Rampai Nusantara. Ia tampak mengangkat alis ketika ditanyai perihal pelaporannya. Anies mempertanyakan pelaporannya ke Bawaslu.
"Karena apa? Jadi kita tidak boleh berubah ya?" ucap Anies sambil tersenyum di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Anies percaya bahwa Bawaslu akan menggunakan akal sehat ketika menangani laporan. Menurutnya, setiap orang boleh membuat laporan di Bawaslu.
Baca Juga: Unggah Billboard SBY 'Masih Ingat Saya', Soleh Solihun Colek Bawaslu: Minggu Tenang Ini
"Siapa saja boleh melaporkan, tapi tentu kembali ke Bawaslu. Bawaslu pasti akan memproses laporan yang bisa diterima akal sehat," tegas Anies.
Laporkan Anies
Sebelumnya Anies dilaporkan ke Bawaslu karena dinilai melakukan kampanye pada masa tenang. Adapun pihak yang melaporkan Anies adalah organisasi Rampai Nusantara.
Ketua Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menjelaskan dugaan kampanye di masa tenang dilakukan Anies saat menyampaikan pernyataannya di kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Seperti yang kita tahu bahwa pernyataan saudara Anies Rasyid Baswedan itu masuk kategori pelanggaran tindak pidana Pemilu, khususnya di masa tenang kampanye Pemilu 2024,” kata Mardiansyah di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).
Baca Juga: Tukin Setjen Bawaslu Naik Drastis Jelang Pemilu, Nilainya Bikin Melongo
Mardiansyah menyebut Anies sempat mengucapkan narasi perubahan dalam pernyataannya. Hal itu dianggap sebagai tema kampanye yang selama ini disampaikan oleh Anies.
“Kami menduga bahwa memang ada pelanggaran undang-undang dan aturan terhadap pernyataan-pernyataan saudara Anies Baswedan, salah satunya yang terkait masih menyampaikan bahwa rakyat menginginkan adanya peruban, itu merupakan tagline kampanye paslon 01 yang itu tidak dibenarkan berdasarkan undang-undang,” tutur Mardiansyah.
Lebih lanjut, dia mengaku pihaknya juga masih mengkaji perihal pernyataan Jusuf Kalla. Sebab, Mardiansyah menyebut Jusuf Kalla tidak secara resmi masuk dalam jajaran Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies dan Muhaimin.
“Jadi tujuan kami ke Bawaslu untuk melaporkan saudara Anies Rasyid Baswedan, karena ini kan mbok ya masa tenang ya semua paslon entah 1, 2, dan 3 yang tenang-tenang saja, ujar Mardiansyah.
Pada kesempatan yang sama, Mardiansyah mengakui bahwa Rampai Nusantara secara organisasi sudah menentukan dukungan, yaitu kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Rampai Nusantara, organisasi kemasyarakatan yang pada putusan organisasinya, pilpres 2024 ini sebagai pendukung Prabowo-Gibran,” tandas dia.