Film Dirty Vote Ungkap Kecurangan Pemilu 2024, Hasto: Kami Gak Nyangka Pak Jokowi Berubah Seperti Itu

Senin, 12 Februari 2024 | 16:51 WIB
Film Dirty Vote Ungkap Kecurangan Pemilu 2024, Hasto: Kami Gak Nyangka Pak Jokowi Berubah Seperti Itu
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto turut menanggapi film dokumenter Dirty Vote yang ramai diperbincangkan publik saat ini. Menurutnya, film tentang kecurangan Pemilu 2024 itu menyuarakan kebenaran dinamika politik di lapangan.

"Film Dirty Vote yang sedang ramai diperbincangkan saat ini menyuarakan kebenaran dinamika politik di lapangan. Film ini merupakan kritik terhadap Presiden dan penyelenggara pemilu dengan harapan agar Pemilu demokratis dan jurdil dapat diwujudkan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (12/2/2024).

"Film ini mampu mengungkapkan berbagai kecurangan Pemilu yang dilakukan secara masif, bahkan campur tangan kekuasaan Istana sangat kental terasa," sambungnya.

Ia mengatakan, dari adanya film tersebut semakin menguatkan dugaan rekayasa Pemilu yang diawali dengan manipulasi hukum di Mahkamah Konstitusi, keberpihakan penguasa terhadap Prabowo-Gibran.

Baca Juga: 20 'Dosa' Pemerintah yang Diungkap Secara Rapih oleh Film Dirty Vote

"Melalui penunjukkan Pj Kepala daerah yang ditempatkan sebagai hak prerogatif presiden, melupakan proses yang seharusnya demokratis. Tekanan terhadap kepala daerah, kepala dinas, kepala desa, hingga kelompok demokrasi oleh oknum TNI-Polri yang seharusnya bertindak netral hingga penyalahgunaan anggaran negara melalui bansos," tuturnya.

Lebih lanjut, Hasto menyampaikan juga adanya sejumlah fakta yang disampaikan dalam film tersebut telah menunjukan atau mewakili berbagai tekanan yang dialami paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

"Berbagai fakta yang diuangkapkan dalam film Dirty Vote mewakili berbagai tekanan yang dialami Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan. Dalam pertimbangan akal sehat, nurani, dan moral, kami sungguh tidak menyangka Pak Jokowi sudah berubah seperti itu," tuturnya.

"Menempatkan kekuasaan di atas segalanya. Berbagai rekayasa kecurangan tersebut sangat merugikan Ganjar-Mahfud," imbuhnya.

Adapun Hasto menyampaikan, jika PDIP tetap percaya itu mengandung kesakralan karena suara rakyat adalah suara Tuhan.

Baca Juga: Tanggapi Film Dirty Vote, Anies: Hati-Hati Rakyat Marah!

"Pemilu secara otomatis akan berjalan damai apabila kecurangan sirna. Karena itulah bagi siapapun yang melakukan manipulasi Pemilu, dan mengerahkan seluruh elemen kekuasaan untuk kecurangan masif, akan berhadapan dengan kekuatan rakyat. Satyam Eva Jayate," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI