Airlangga: Namanya juga Black Movie, Film Dirty Vote Gak Perlu Dikomentarin!

Senin, 12 Februari 2024 | 12:14 WIB
Airlangga: Namanya juga Black Movie, Film Dirty Vote Gak Perlu Dikomentarin!
Airlangga: Namanya juga Black Movie, Film Dirty Vote Gak Perlu Dikomentarin!(Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mamdangnya film dokumenter "Dirty Vote" merupakan kampanye hitam. Hal itu ia sampaikan menanggapi rilisnya film tersebut belakangan ini.

Ia juga enggan mengomentari berlebihan perihal film tersebut.

"Itu kan namanya black movie, black campaign, ya kalau itu kan (Film Dirty Vote) enggak perlu dikomentarin," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta , Senin (12/2/2024).

Kampanye Akbar JIS vs GBK dari Penanganan Sampah, Mana yang Lebih Baik?

Sebut Connie Sebar Hoaks Prabowo Bakal Digantikan Gibran jika Presiden, TKN Bongkar Fakta Mengejutkan!

Dikuliti Lewat Film Dirty Vote Garapan Dandhy Laksono, Ketua Bawaslu RI Cemaskan Ini Jelang Nyoblos

Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini sekaligus menyoroti "Dirty Vote" yang tayang saat di masa tenang kampanye menjelang pencoblosan pada 14 Februari.

Presiden Joko Widodo melakukan olahraga bersama dengan Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024). (ANTARA/HO-Istana Kepresidenan)
Presiden Joko Widodo melakukan olahraga bersama dengan Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024). (ANTARA/HO-Istana Kepresidenan)

"Ya artinya kan namanya juga black movie, pas minggu tenang akhir-akhir ini," ujar Airlangga.

Menurutnya, pemilu yang tinggal menanti hari pencoblosan tidak perlu dikeruhkan pada masa tenang.

Baca Juga: Hasto PDIP: Film Dirty Vote Ungkap Upaya Penggunaan Kekuasaan Secara Terselubung

"Saya rasa sih Pemilu kan sudah berjalan dengan aman, tertib, dan berjalan dengan lancar. Jadi tidak perlu dibuat apa namanya, dibuat keruh, dan ini adalah kita negara demokrasi terbesar sesudah AS dan India," ujar Airlangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI