Suara.com - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menyesalkan pernyataan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman yang menyebut film dokumenter Dirty Vote sebagai fitnah.
Menurutnya, pernyataan Habiburokhman itu tak mencerminkan dukungan terhadap keresahan yang muncul di tengah masyarakat.

Todung menyebut apa yang disampaikan ketiga pakar hukum tata negara dalam film Dirty Vote kebanyakan adalah fakta. Bahkan, kata Todung, sebenarnya tak ada informasi baru yang diungkap lantaran kebanyakan sudah diberitakan.
“Dengan segala respek, saya tak sependapat dengan yang disampaikan Habiburokhman. Apa yang disampaikannya tak mencerminkan yang dirasakan publik," ujar Todung di Media Centre TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (11/1/2024).

Todung menilai kritikan kepada jalannya suatu sistem seperti pelaksnaaan Pemilu adalah hal yang wajar. Seharusnya pihak manapun yang tak setuju tak perlu sampai melapor ke kepolisian.
"Kritik atas intimidasi itu sudah ada di mana-mana. Jangan baper dan sedikit-sedikit lapor ke kepolisian, sehingga membuat dalam demokrasi kita jadi tak sehat dan mengalami kemunduran,” kata Todung.
Terkait tuduhan dalam film Dirty Vote, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto melihat adanya upaya penggunaan kekuasaan secara terselubung, misalnya melalui para penjabat kepala daerah. Dengan demikian, ia meyakini masyarakat akan mulai beralih dukungannya kepada pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Kami yakin, dalam tiga hari ke depan, pascadukungan besar rakyat pada kampanye akbar Ganjar-Mahfud, akan terjadi perubahan psikologis secara drastis, sehingga mereka yang akan mengintimidasi pun akan ragu," pungkasnya.
"Ini saatnya TNI dan Polri sadar, harus tetap netral dan jangan mau disalahgunakan untuk kepentingan oknum-oknum tertentu yang melanggar konstitusi dan undang-undang,” pungkas Hasto.
Baca Juga: Dikuliti Lewat Film Dirty Vote Garapan Dandhy Laksono, Ketua Bawaslu RI Cemaskan Ini Jelang Nyoblos

Film Dirty Vote