Suara.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani memastikan pernyataan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut Prabowo Subianto hanya akan menjabat dua tahun dan sisanya dilanjutkan Gibran Rakabuming Raka jika terpilih menjadi presiden 2024-2029 tidak benar alias hoaks.
Rosan juga menegaskan dirinya tidak pernah mengatakan hal tersebut kepada Connie. Menurutnya apa yang dikatakan Connie merupakan fitnah.
"Saya sangat terkejut dan juga sedih juga. Karena ini datang dari Ibu Connie yang seorang akademisi dan intelektual yang mestinya tidak menyebarkan berita-berita yang tidak benar. Berita-berita kebohongan seperti itu," kata Rosan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/2/2024).
Rosan lantas menceritakan bahwa dirinya tidak pernah mengenal Connie sebelumnya. Kemudian pada akhir November 2023 lalu, Connie melalui tim media Prabowo meminta bertemu dengannya atas maksud ingin bergabung mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Baca Juga: Heboh Hasil Exit Poll Pemilu 2024 di Melbourne Ganjar-Mahfud Menang, Ini Kata Ketua KPU
"Saya bilang ya kalau ada orang mau bergabung tentunya saya terbuka. Beliau didampingi oleh ada satu orang lagi saya lupa. Kemudian oleh ketua tim media mas Angga, datang ke kantor saya. Bulan November akhir," tutur Rosan.
Dalam pertemuan tersebut, kata Rosan, Connie sempat mengaku bingung dan tidak enak karena sebelumnya kerap menjelek-jelekan Gibran dan juga Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Banyak yang diucapkan oleh beliau (Connie) yang mungkin tidak saya disampaikan di sini agak kasar. Dan kemudian ini saya bilang; 'kalau mau bergabung ya udah ibu deklarasi saja, kemudian bekerja yang baik untuk tim kami'," ungkap Rosan.
Connie, lanjut Rosan, saat itu meminta waktu dua minggu untuk liburan ke Eropa sekaligus memikirkan alasan yang akan disampaikannya ketika bergabung mendukung Prabowo-Gibran.
"Bu Connie juga nyatakan mau ketemu Mas Gibran. Saya bilang; 'ya kalau ibu sudah nyatakan dukungan, ya oke nanti saya atur jadwal dengan Mas Gibran', dan saya sempat sampaikan juga itu ke Mas Gibran," bebernya.
Baca Juga: Hari Pertama Masa Tenang Pilpres, Megawati Hadiri Acara Tasyakuran PBNU dan Muhammadiyah
Rosan lantas menegaskan pernyataan terkait Prabowo hanya akan menjabat dua tahun tersebut tidak pernah disampaikannya kepada Connie.
"Pernyataan yang dua tahun itu bukan datang dari saya, beliau (Connie) mengatakan; 'ini gimana kalau sudah 2 tahun atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa aja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepet, itu gimana?' dia (Connie) bilang begitu," jelas Rosan.
"Saya bilang; 'Bu, udahlah, itu tidak pantas. Ya udahlah, kita sih enggak ada pikiran seperti itu lah, jangan lah'. Ini pernyataan beliau, bukan pernyataan saya," imbuh Rosan menceritakan percakapan dirinya dengan Connie saat itu.
Percakapan tersebut menurut Rosan disaksikan oleh dua orang lainnya.
"Beliau menyampaikan seperti itu dan Alhamdulillah-nya di-meeting itu bukan hanya saya berdua, tapi ada 4 orang, ada 1 orang dibawa oleh Ibu Connie, 1 lagi Ketua Tim Media Pak Prabowo. Jadi itu bisa verifikasi pembicaraan itu," ujarnya.
Tak hanya itu, Rosan juga mengungkap dalam pertemuan tersebut Connie sempat meminta jabatan jika Prabowo-Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029.
"Yang kedua adalah kebetulan Bu Connie bicara kepada saya, bicara berdua, intinya ternyata beliau ingin menjadi wakil menteri luar negeri permintaan beliau, atau Wamenhan (wakil menteri pertahanan). Tapi lebih ingin jadi wakil menteri luar negeri. Saya bilang; 'bu itu bukan domain saya, tapi kalau ibu bekerja untuk Pak Prabowo mungkin ada pilihan lain, silakan disampaikan ke beliau'," kata Rosan.
"Jadi itu yang bisa saya sampaikan, kembali lagi kita kan ingin memberikan selalu edukasi yang terbaik dan benar, hal-hal seperti ini saya sih menanggapinya saat saya dikasih tahu ya saya senyum saja, fitnah seperti ini pastinya bermunculan lah pada saat saya seperti ini. Tapi saya disarankan untuk legal kami Pak Habib dan yang lain mengadakan konferensi pers, kasih tahu apa adanya, kasih tahu kebenarannya, supaya masyarakat dan publik ini tahu."