Suara.com - Seluruh masyarakat Indonesia sebentar lagi akan menggunakan hak politiknya untuk memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 14 Februari 2024.
Jelang hari pencoblosan, masyarakat pun diminta untuk benar-benar tidak memilih calon pemimpin Indonesia yang dianggap menggunakan cara kotor dan berkhianat terhadap konstitusi.
Seruan itu disampaikan Pakar politik Wahyu Winarno dalam diskusi bertema ‘Dari Jogja Untuk Kehormatan Demokrasi’ dikutip, Sabtu (10/2/2024).
Menurutnya, masyarakat harus berani melawan segala bentuk kecurangan yang terjadi di pesta demokrasi lima tahunan ini.
“Menolak dan tidak akan memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang dihasilkan dari proses kotor, brutal, tidak bermoral, dan mengkhianati konstitusi,” kata Wahyu.
Dia meminta rakyat memilih calon pemimpin yang tegas, berintegritas serta mendukung perjuangan demokrasi. Lantaran merasa pilpres tahun ini ditemukan banyak kecurangan, dia pun mengajak semua pihak untuk benar-benar mengawasi proses pencoblosan di tiap TPS.
“Dengan segala bentuk dan cara pengkondisian kecurangan oleh sebagian pihak yang menghendaki kemenangan kotor, mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengepung dan mengawal setiap TPS di seluruh Indonesia,” katanya.