Suara.com - Capres nomor urut 01, Anies Baswedan kembali berbicara terkait peluang AMIN berkoalisi dengan kubu 03 yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran.
Menurut Anies Baswedan, wacana itu baru bisa dibahas setelah pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.
"Tunggu tanggal 15 (Februari)-nya kira-kira dengan asumsi quick count itu dengan asumsi angkanya nggak beda dengan survei kemarin," ujar Anies dalam konferensi pers di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).
Kata Anies, pembicaraan terkait rencana koalisi dengan pihak mana pun akan menunggu hasil hitung cepat atai quick count.
Baca Juga: Seru! Momen Pendukung Prabowo-Gibran Rebutan Telur Gratis Di GBK: Lumayan Ini
"Karena tujuan quick count sesungguhnya untuk mengawasi pelaksanaan pemilu. Jadi kita obrolin nanti tentang seperti apa langkah selanjutnya," ujar Anies.
Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut lantas menerangkan bahwa pihaknya kini tengah fokus memenangkan suara rakyat pada 14 Februari 2024. Setelah itu, baru bisa dibicarakan mengenai peluang kerja sama politik yang tersedia.
"Kita konsentrasi ngebut dulu dan ngoyo dulu sampai tanggal 14. Kalau begitu kan kita berpikir siapa yang masuk putaran kedua. Kalau misalnya berbalik dari yang diopinikan kan apa yang mungkin terjadi. Kita nggak tahu," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengamini Anies-Muhaimin peluang koalisi dengan kubu Ganjar-Mahfud.
Hal itu disampaikan Surya Paloh sesaat setelah tiba dalam kampanye akbar Anies-Muhaimin di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024). Paloh menyatakan hal tersebut dengan percaya diri.
Baca Juga: Aturan dan Larangan Selama Masa Tenang Pemilu 2024, Ini Sanksi Jika Melanggar
"Saya pikir itu amat sangat, harusnya demikian. Dan itu bisa juga disadari oleh semua pihak. Karena begitu besar permasalahan yang kita hadapi untuk bisa menjalankan roda adminstrasi pemerintahan yang membutuhkn stabilitas nasional tetap terjaga," ujar Paloh.
Dia menyebut, dirinya memiliki kesamaan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang mengusung Ganjar-Mahfud.
"Saya pikir semangatnya sama, harapannya sama. Pada diri Mbak Mega dan saya, pasti lah mempunyai suatu semangat keutuhanan bangsa. Ini harus mampu bisa kita pertahankan," katanya.
Dia lantas menyebut, peluangnya duduk bersama Megawati seperti Pemilu 2014 dan 2019 untuk mendukung capres-cawapres yang sama, kemungkinan bisa terjadi.