Suara.com - Sejumlah awak media yang melakukan peliputan di area Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, kampanye akbar terakhir Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengalami sejumlah kendala.
Pertama, tidak adanya lokasi peliputan yang khusus dipersiapkan. Semua tempat dan sudut dipenuhi oleh massa pendukung AMIN.
Kedua, tim internal AMIN sama sekali tidak memberikan arahan yang jelas soal akses pintu masuk untuk media melakukan peliputan. Kemudian, buruknya sinyal dan jaringan bagi para wartawan untuk mengirimkan bahan peliputan, ditambah tidak ada solusi dari tim AMIN.
Atas hal tersebut, Anies mengaku bertanggung jawab secara penuh atas semua kendala yang dialami oleh para wartawan.
Baca Juga: Anies Apresiasi Tingginya Antusiasme Masyarakat pada Kampanye Akbar AMIN di JIS
“Kita jauh dari sempurna dan Anies Baswedan yang bertanggung jawab. Semua kekurangan yang terjadi di tempat ini, apapun, sedetail apapun berhentinya di tempat saya,” kata Anies dalam jumpa pers setelah kampanye akbar di JIS.
Anies juga meminta maaf karena pihaknya belum busa memperlakukan awak media dengan baik. Ia mengaku akan melakukan evaluasi jika AMIN lolos putaran kedua Pilpres 2024.
“Saya bertanggung jawab dan saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya pada semua yang merasakan ketidaknyamanan sekarang. Biar kami melakukan koreksi dan perbaikan, Insyaalah kami ada di putaran kedua,” tutur Anies.
Awak media sejatinya sudah sering melayangkan protes kepada tim media AMIN tak kunjung mendapat respons yang baik. Oleh sebab itu, Anies menyebut ia sendiri akan turun tangan menegur anak buahnya.
“Apa pun tanggungjawabnya saya yang salah. Saya yang minta maaf, biarkan saya yang jewer yang bermasalah,” kata dia.
Baca Juga: Ikut Kegiatan Kampanye Nonstop, Anies Apresiasi Media dan Wartawan
Lebih lanjut, Anies meminta bawahannya untuk melakukan pendalaman terkait hilangnya sinyal selama proses kampanye akbar di JIS. Sebab hal tersebut, justru merugikan AMIN sendiri.
“Saya minta untuk investigasi karena kegiatan ini bukan untuk kegiatan yang ada di dalam JIS saja, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia. Jadi teman-teman tidak bisa menjalankan tugasnya selama beberapa jam dan itu merugikan,” ujar Anies.
“Yang paling rugi siapa? Yang paling rugi yang duduk di depan anda. Jadi kita akan cek apa yang sebenarnya terjadi,” imbuh dia.