Suara.com - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid ikut turun gunung mengungkap soal pelanggaran yang terjadi jelang Pemilu 2024. Ia menilai hal tersebut justru mencederai pelaksanaan kontestasi politik itu sendiri.
"Keputusan yang diambil oleh MK dan KPU untuk menerima registrasi paslon pada bulan Oktober lalu secara politis sudah tidak bisa dibatalkan. Tetapi ini harus dicatat, sebagai sesuatu yang mencederai pemilu itu sendiri," kata Alissa di Griya Gusdurian, Banguntapan, Bantul, DIY, Jumat (9/2/2024).
Ia juga menyebut penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu menjadi penanda kemungkinan terjadinya hal serupa setelah pesta rakyat itu digelar. Alissa pun meminta penyelenggara bisa bekerja adil, jujur, dan transparan.
Putri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga memastikan Gusdurian akan ikut memantau jalannya pemilu. Alissa Wahid yang turut angkat bicara soal pelanggaran ini membuat informasi profil dan biodatanya dicari.
Baca Juga: Iwan Fals Tegas Pilih Ini di Pilpres 2024, Beda Pilihan dengan Ahmad Dhani dan Band Slank
Profil Alissa Wahid
Pemilik nama lengkap Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid ini merupakan putri sulung Gus Dur dan Sinta Nuriyah. Ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada 25 Juni 1973 sehingga usianya kini menginjak 50 tahun.
Alissa mempunyai tiga orang adik yang semuanya perempuan. Mereka adalah Yenny Wahid, Anita Wahid, dan Inayah Wahid. Dari segi pendidikan, ia diketahui pernah belajar di SMAN 8 Jakarta dan berkuliah ke Yogyakarta.
Tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mengambil program S2 Psikologi dengan fokus keluarga, anak, serta wanita. Di sisi lain, Alissa Wahid dikenal publik berkat perannya dalam bidang sosial, seperti multikulturalisme.
Ia juga aktif menggaungkan demokrasi, gerakan muslim moderat, dan Hak Asasi Manusia (HAM). Alissa Wahid saat ini pun menjabat Koordinator Jaringan Gusdurian serta Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Massa Padati GBK Jelang Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Selain itu, Alissa Wahid aktif mengikuti diskusi lintas agama bersama Gereja Kristen Indonesia (GKI). Ia juga vokal terhadap kasus warga Rembang hingga mendesak agar pembangunan PT Semen Indonesia di sana dihentikan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional memilihnya untuk menjadi Duta Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia pada 2019. Lalu, pada 2021, ia juga ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia.
Sementara itu, Alissa Wahid turut membangun sekolah bernama Fastrack Funschool pada tahun 2003 lalu di Yogyakarta. Tempat ini berfokus pada pembangunan pondasi bagi anak dengan bekal keterampilan hidup.
Dengan begitu, lulusannya dapat tumbuh menjadi individu yang matang, kreatif, adaptif, self-regulated, resourceful, dan dinamis. Selain itu bisa mempunyai nilai etis yang akan menjunjung tinggi kemanusiaan.
Alissa bahkan pernah mewakili forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni Faith-Based Organization’s Global Forum on Faith & Reproductive Health di New York. Di sisi lain, ia juga kerap menerima berbagai penghargaan.
Di antaranya, Shine On Award 2015, Global Women’s Leadership 2015, dan Marketeer’s 2016 Women Award. Lalu, ia juga diberikan International Fellow 2016 serta Alumni Awards 2019 untuk kategori alumni muda berprestasi.
Biodata Alissa Wahid
Nama Lengkap: Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid
Nama Panggilan: Alissa Wahid
Tempat, Tanggal Lahir: Jombang, 25 Juni 1973
Usia: 50 Tahun
Pekerjaan: Aktivis
Pendidikan: Universitas Gadjah Mada (UGM)
Agama: Islam
Pasangan: -
Orang Tua: Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Sinta Nuriyah
Anak: -
Saudara Kandung: Yenny Wahid, Anita Wahid, dan Inayah Wahid
Media Sosial: Twitter @AlissaWahid, Instagram @alissa_wahid
Kontributor : Xandra Junia Indriasti