Suara.com - Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berkampanye dan menyapa warga di kawasan Jawa Mataraman, di GOR Lembupeteng, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (9/2/2024).
Di depan ribuan massa yang tumpah ruah hingga ke jalan, Anies mengajak massa yang hadir untuk terus memperjuangkan perubahan demi kehidupan yang lebih baik dan Indonesia yang lebih adil dan setara.
“Apakah ada yang dibayar untuk datang ke tempat ini?” tanya Anies, yang langsung disambar dengan teriakan, “Tidaaaak” dari massa.
“Semua datang tanpa bayaran, ini memang wajah-wajah yang tak bisa dibayar. Kita berkumpul di sini bukan hanya untuk tatap muka, tapi untuk Indonesia adil makmur untuk semua. Bila di Jatim menang, kita akan menang,” tegas Anies.
Baca Juga: Ada Kejutan di Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS Besok, Habib Rizieq Hadir?
Ia menambahkan, Indonesia sedang menghadapi masalah tentang ketimpangan dan ketidakadilan. Karena itu, ujar dia, waktunya Indonesia mengalami perubahan.
“Kita ada masalah, ada ketimpangan dimana-mana. Ketidakadilan dimana-mana. Karena itu, waktunya kita semua melakukan gerakan perubahan untuk Indonesia yang adil dan setara,” katanya.
Anies yang berkampanye menggunakan bahasa Jawa itu terlihat fasih dan lincah dalam berinteraksi dengan massa. Lalu ia membacakan poster-poster yang dibentangkan puluhan peserta kampanye.
“Abah, perjuangkan selalu amar makruf”, “Kami yang miskin berhak dapa pendidikan terbaik”, “Abah jangan nyanyi”,” begitu tulisan poster yang dibaca Anies, dan disambut gelak tawa massa.
“Boleh nyanyi?” tanya Anies. “Tidak boleh!” jawab massa serentak. Gelak tawa pun membahana.
Baca Juga: Ingin Pilpres Dua Putaran, Tim Anies-Cak Imin Yakin PDIP Bisa Kejar 30 Persen Suara
“Kami dukung karena iman dan takwa, bukan karena sandera KPK”, “Abah, kau adalah presiden pilihan hati, bukan presiden pilihan dinasti,” kata Anies saat membaca poster lainnya.
Anies melanjutkan, saat berkunjung ke berbagai daerah ia bertemu dengan orang tanpa bayaran, tapi membawa harapan agar di Indonesia terwujud perubahan.
“Kita ingin mengembalikan Indonesia menjadi rumah besar bagi semua, seperti yang digariskan pendiri republik ini. Para pendiri bangsa ini telah membuat Indonesia untuk semua golongan, bukan untuk sebagian saja,” tandas Anies.