Suara.com - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengkritik rencana capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang ingin membangun 300 fakultas kedokteran baru untuk menangani kekurangan jumlah dokter. Menurut Cak Imin, data Prabowo terkait hal tersebut salah.
"Menurut saya itu salah data ya," ucap Cak Imin kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, dikutip Jumat (9/2/2024).
Ketua Umum PKB itu meminta Prabowo mengecek kembali data untuk rencana pembangunan 300 fakultas kedokteran baru itu. Pasalnya, data yang salah akan berpotensi menciptakan overload atau jumlah tenaga dokter berlebihan sehingga tidak bisa ditampung.
"Jadi harus dicek ulang jangan kemudian membuat rumusan yang tidak tepat sasaran sehingga akan overload dan kemudian menjadi beban baru bagi penanganan kesehatan kita," jelas Cak Imin.
Baca Juga: Profil dan Kekayaan Heru Budi: 'Dislepet' Cak Imin Usai Bagi-bagi Bansos Warna Biru Muda
"Jadi dicek data dulu yang penting," katanya menambahkan.
Dokter Kurang
Sebelumnya diberitakan, Prabowo menyoroti bidang kesehatan di Indonesia yang masih jauh dari kata baik. Bahkan Ketum Gerindra ini menyebutkan jumlah dokter di Indonesia masih sangat kurang.
Ia menyebutkan, jumlah dokter yang kurang di Indonesia mencapai 140 ribu dokter. Artinya jumlah ini bisa menjadi pemicu belum baiknya pelayanan kesehatan di tanah air.
"Di Indonesia kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan kita segera atasi dengan cara kita akan menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92 akan membangun 300 lebih fakultas kedokteran," ujar Prabowo dalam debat capres yang dihelat di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Baca Juga: Siap Gelar Kampanye Akbar di JIS, Timnas AMIN: Jangan Permasalahkan Tiket
Prabowo mengatakan jika terpilih sebagai Presiden RI 2024-2029 akan menambah beasiswa anak-anak untuk memperkuat pendidikan di Indonesia.
"Kita juga akan mengirim 10.000 anak-anak pintar dari SMA lulusan SMA kita akan beri beasiswa untuk peningkatkan kesehatan di Indonesia," ujar dia.
Tak hanya menambah jumlah dokter, pihaknya berorientasi pada rumah sakit dan juga puskesmas yang belum maksimal dalam pelayanan. Sehingga pembangunan rumah sakit dan puskesmas akan dipercepat.