Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan pentingnya pendidikan dan berkebudayaan untuk membangun kekuatan etika serta budi pekerti. Sehingga penghormatan terhadap orang tua dan guru-guru terjaga.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam Hajatan Rakyat yang berlangsung di lapangan ruang terbuka hijau (RTH), Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2). Puluhan ribu pendukung hadir.
Ganjar mengungkapkan rakyat kerap dibuat sakit hati karena pemimpin tak bisa menjaga amanah dan berkhianat.
"Seringkali rakyat sakit hati karena kepercayaan yang diberikan tidak amanah, ketika berbicara sering kali bohong, betul. Ketika dikasih kepercayaan sering kali berkhianat," kata Ganjar.
Baca Juga: Dear Ganjar, Kata Pengamat Asing Peluang untuk ke Putaran Kedua Bak Jalan Terjal
Capres yang diusung PDI Perjuangan (PDIP), PPP, Perindo dan Partai Hanura ini mengaku menerima keluhan para seniman mengenai kondisi budaya di Indonesia.
Lantaran kondisi itu, Ganjar bersama pasangannya Mahfud MD berkomitmen untuk menjaga ketahanan budaya di Tanah Air.
"Apa ketahanan budayanya itu? Tindak-tanduk perilakunya baik. Apa itu? Etika yang baik, apa itu, penghormatan kepada orangtua dan guru-guru kita, apa itu? Budi pekerti," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, tak sulit baginya bersama Mahfud untuk mendukung perkembangan seni dan budaya.
"Buat Ganjar-Mahfud tidak sulit, pemerintah atur, pemerintah fasilitasi seniman dan budayawan yang langsung melaksanakannya, satset, itu yang bisa kita kerjakan," ujarnya.
Baca Juga: Pidato Puan di Banyuwangi: Kalau Diberi Bansos Terima Saja, Tapi Pilih No 3
Oleh karena itu, capres beramput putih ini memastikan dirinya bersama Mahfud akan menyelesaikan semua persoalan itu.
"Maka InsyaAllah Ganjar-Mahfud akan membawa amanah ini," katanya.