Pidato Puan di Banyuwangi: Kalau Diberi Bansos Terima Saja, Tapi Pilih No 3

Kamis, 08 Februari 2024 | 20:35 WIB
Pidato Puan di Banyuwangi: Kalau Diberi Bansos Terima Saja, Tapi Pilih No 3
Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Puan Maharani. [SuaraSulsel.id/Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Puan Maharani mengatakan bahwa masyarakat tak boleh goyah pilihannya terhadap paslon nomor urut 3 meski diberi bantuan sosial atau bansos

Hal itu disampaikan Puan dalam orasi politiknya pada kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk Hajatan Rakyat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024). 

"Jangan takut, pilih nomor berapa? Pilih nomor berapa? pilih nomor berapa? nah ini baru rakyatnya Indonesia yang gak takut menunjukkan kebenaran," kata Puan. 

"Kalau ada yang kasih Bansos diterima atau nggak? kalau ada yang kasih Bansos diterima atau nggak? tapi pilihnya nomor berapa? pilihnya nomor berapa?" sambungnya. 

Baca Juga: Hujan Guyur Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Banyuwangi, Megawati: Berkah Allah SWT, Satyam Eva Jayate!

Ia mengatakan, bansos tersebut berasal dari uang rakyat dan bukan milik perorangan. 

"Ya karena Bansos itu adalah hak dari seluruh rakyat, yang uangnya dari rakyat, dan untuk rakyat. Jadi tidak boleh diklaim milik salah satu calon, tapi milik seluruh rakyat Indonesia, setuju? setuju? setuju?" tuturnya. 

Puan mengatakan, bahwa pada hari pencoblosan 14 Februari nanti bukan soal Ganjar dan Mahfud tapi demi masa depan Indonesia. 

Di sisi lain, dengan adanya puluhan ribu masyarakat yang hadir di acara Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud Banyuwangi menambah semangat hadapi Pilpres 2024. 

"Melihat Banyuwangi seperti ini, saya jadi tambah optimis, InsyaAllah rakyat akan selalu bersama kita, kita tidak sendirian," ujarnya. 

Baca Juga: Profil dan Kekayaan Heru Budi: 'Dislepet' Cak Imin Usai Bagi-bagi Bansos Warna Biru Muda

Puan pun menyampaikan terima kasih kepada para sivitas akademika, para rektor, dosen hingga mahasiswa di berbagai daerah yang menyuarakan agar Pemilu dijaga agar berjalan jujur dan adil.

"Semua harus netral, karena pesta demokrasi adalah pestanya rakyat, pilihannya rakyat, harus dimenangkan oleh rakyat, bukan oleh kekuasaan, setuju gak? setuju gak? siap memenangkan rakyat?" teriak Puan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI