kotak suara

Pidato Menohok Megawati di Banyuwangi: Pilih Pemimpin Mumpuni, Bukan yang bodoh!

Erick Tanjung | Bagaskara Isdiansyah
Pidato Menohok Megawati di Banyuwangi: Pilih Pemimpin Mumpuni, Bukan yang bodoh!
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpidato pada kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024). [Suara.com/Bagaskara]

Rakyat harus memilih pemimpin yang mumpuni di Pilpres 2024 nanti, kata Mega.

Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar di Pilpres 2024 jangan salah memilih calon pemimpin untuk lima tahun ke depan. Menurutnya, rakyat harus memilih pemimpin yang mumpuni. 

Hal itu disampaikan Megawati dalam orasinya di kampanye akbar bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron Genteng, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (8/2/2024). 

Megawati berpesan kepada anak-anak muda yang hadir dalam acara tersebut untuk tidak ragu dalam menentukan pilihannya di Pilpres 2024. 

"Yang datang ke sini harus hanji sama ibu loh anak anak muda jangan bohong loh. Karena sekarang banyak orang jadi berani padahal nanti kalau pulang aduh mikir dulu yah, siapa yang mau dipilih. Sininya (hati) sudah mantap nyobolosnya nomere piro udah tahu? cara nyoblosnya belajarnya dari mana?" kata Megawati. 

Baca Juga: Cerita Megawati Soal Hubungan Indonesia-Uzbekistan Terjalin dari Makam Imam Bukhari

Megawati lantas membawa contoh surat suara untuk memberikan pemahaman cara memilih dan pemimpin yang dipilih agar jangan salah. Ia mengatakan, pada 14 Februari nanti harus dipilih capres berambut putih dan untuk partai berlambang banteng. 

"Iya jangan salah loh, nggak boleh salah loh. Nah ini Ibu bawa kertas pura-puranya ini yang mau nyoblos. Jadi nanti kalau masuk, tidak perlu ragu loh tanggal 14 Februari jangan telat loh, pakaian yang rapi," ujarnya. 

"Kalau partainya gambarnya opo wae, ini loh yang namanya banteng kalau orangnya warna rambute opo? Kalau tau tau jadi item piye? Kalau rambut item cari yang paling ganteng," sambungnya. 

Ia lantas menjelaskan, mengapa negara perlu menggelar Pemilu dalam setiap lima tahun. Yakni untuk mencari pemimpin yang mumpuni. 

"Pemilihan umum itu sebenarnya hanya sebuah proses lima tahunan untuk apa? Untuk mencari pemimpin yang mumpuni. Nah mumpuni itu opo? kalau ada pemimpin yang bodoh mau dipilih apa tidak? Bener?" tuturnya. 

Baca Juga: Ada Fadli Zon hingga Pram-Rano, Megawati Saksikan Teater Seni Imam Al-Bukhari-Soekarno di GKJ

Lebih lanjut, Presiden ke lima RI ini mengingatkan agar masyarakat mencari pemimpin seperti sosok ayahnya, Bung Karno.