Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai gencar memberikan kritikan untuk kinerja Presiden Jokowi selepas mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ahok memilih mundur karena ingin fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Apalagi sempat muncul potongan video yang belakangan viral Ahok menyebut bahwa Gibran hingga Jokowi dianggap tak bisa kerja.
Baca Juga:
Baca Juga: Heboh! Ganjar-Mahfud Turun Dari Helikopter Temui Massa Pendukung di Banyuwangi
Tak Hanya Jago Ngomong dan Main Game, Ternyata Alam Ganjar Bisa Breakdance
Viral Emak-emak Susuri Jalan Pedesaan Pasang Spanduk AMIN Secara Swadaya
"Dimana bukti Gibran bisa kerja selama jadi walikota, lalu ibu kira Jokowi juga bisa kerja?," kata Ahok meski video itu kemudian diklaim sudah dipotong.
Tak hanya itu saja, dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @ch_chotimah2, politisi PDIP itu mengungkap alasannya ditahan karena kasus tersebut.
Ahok membeberkan jika penahanan dirinya karena tidak ingin mengganggu terpilihnya Presiden Jokowi saat itu.
Baca Juga: Sebelum Tentukan Arah Dukungan di Pilpres 2024, Kenapa Kiky Saputri Roasting Gibran Terakhir?
"Kalau Ahok terus jadi Gubernur (Jakarta) bisa mengganggu terpilihnya Pak Jokowi," kata pria berkacamata itu dalam video.
Baca Juga:
Raffi Ahmad Puji Gibran, Nagita Slavina Melongo Tatap Suami Selvi Ananda
Lalu, seberapa efektif serangan masif Ahok ke Jokowi bisa mendongkrak suara Ganjar-Mahfud?
Direktur Strategis Pusat Informasi Politik (Puspenpol) Adrian Zakhary pun buka suara terkait dengan kondisi itu.
Adrian menyayangkan sikap mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang tiba-tiba mengkritik Presiden Jokowi hingga cawapres Gibran Rakabuming Raka.
"Presiden Jokowi saat ini dikhianati orang-orang yang dulu beliau bantu dan dukung. Demi memenangi kontestasi, semua cara dilakukan, termasuk menyerang secara membabi buta sosok dan muruah Pak Jokowi serta semua orang dan kelompok yang terafiliasi atau mendukung pasangan 02," kata Adrian, Kamis (8/2/2024).
Menurutnya, beragam serangan kritik yang dilontarkan Ahok dinilai justru berpotensi menggerus suara Ganjar-Mahfud jelang Pilpres 2024.
Baca Juga:
Ada Sosok Ini Yang Punya Pengaruh Besar, Prabowo-Gibran Semakin Kuat di Bogor
Adrian menyontohkan kasus video Ahok berdebat dengan perempuan tua yang viral di media sosial. Ahok justru mendapat respons negatif dari netizen berdasarkan pantauan TikTok Puspenpol.
"Netizen menyayangkan sikap Pak Ahok yang berbicara dengan nada tinggi dan arogan dengan ibu itu. Hal ini juga berpotensi menggerus suara Ganjar-Mahfud, khususnya dari segmen kelompok minoritas," jelas dia.
Lebih lanjut, Adrian menyebut jika banyak netizen yang menyayangkan sikap Ahok mengkritik Prabowo Subianto dan Jokowi.
"Padahal, Ahok dulu maju di DKI Jakarta bersama Pak Jokowi didukung Pak Prabowo dan bisa jadi Gubernur juga menggantikan Pak Jokowi," tambahnya.