Survei Polstat: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit, Blunder Ganjar dan PDIP Ikut Jadi Penyebab

Kamis, 08 Februari 2024 | 17:22 WIB
Survei Polstat: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit, Blunder Ganjar dan PDIP Ikut Jadi Penyebab
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas kontestan Pilpres 2024. Hasilnya, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menduduki posisi pertama dengan perolehan elektabilitas sebesar 52,8 persen.

Jarak antara Prabowo-Gibran dengan dua rivalnya cukup jauh.

Baca Juga:

Potret Kehangatan Ahok Rayakan Ulang Tahun Mertua yang Beda Agama

Baca Juga: Cak Imin Sindir Suara Fals Anies di Panggung Dangdut: Besok Tak Simpan Micnya

Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?

Akhirnya! Terungkap Arah Dukungan Kiky Saputri di Pilpres 2024

Capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Cak Imin berada di posisi dua dengan perolehan elektabilitas 26,5 persen.

Sementara urutan terakhir ditempati oleh capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dengan elektabiltas 18,2 persen.

Sebanyak 2,5 persen responden memilih opsi belum memutuskan.

Baca Juga: Punya Pendapatan Ratusan Juta Sebulan, Apa Benar Kiky Saputri Dibayar demi Dukung Prabowo?

Direktur Riset Polstat Indonesia, Apna Permana, mengungkapkan, sejumlah faktor elektabilitas Prabowo-Gibran bisa mencapai 52,8 persen.

Pertama, Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan dari pemilih Anies-Cak Imin yang memutuskan hijrah.

"Semakin banyaknya simpatisan Anies-Cak Imin yang hijrah ke kubu 02 karena muak dengan berbagai politisasi dan eksploitasi isu agama yang diproduksi para pendukung 01," ungkap Apna dalam keterangan resminya, Kamis (8/2/2024).

Ketiga Capres dan Cawapres mengangkat tangan bersama-sama usai debat Capres-Cawapres Kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketiga Capres dan Cawapres mengangkat tangan bersama-sama usai debat Capres-Cawapres Kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Faktor kedua, lemahnya dukungan terhadap Ganjar dan PDIP karena berbagai blunder yang diciptakan oleh kubu 03.

"Ketiga, semakin meluasnya opini publik yang menghendaki Pilpres 2024 cukup dilangsungkan satu putaran demi efisien anggaran, kepastian bisnis dan mengakhiri kegaduhan politik nasional," terangnya.

Lebih lanjut, Apna mengatakan, dengan menguatnya elektabilitas Prabowo-Gibran hingga tembus 52,8 persen, maka peluang Pilpres 2024 berjalan satu putaran.

"Selain tren perkembangan elektabilitas, dimana Prabowo-Gibran terus
meningkat dari waktu ke waktu, sementara Anies-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud cenderung stagnan, ada beberapa faktor lain yang semakin memungkinkan Pilpres dapat berlangsung satu putaran saja," jelasnya.

Survei tersebut digelar pada 4 hingga 7 Februari 2024. Sebanyak 1.200 responden dilibatkan dalam pengambilan survei tersebut.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner.

Batas kesalahan dalam survei kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI