Suara.com - Komandan Tim Komunikasi Bravo TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono merespons soal poster koran yang memuat masa lalu Prabowo Subianto pada peristiwa penculikan aktivis 1998. Budi menyebut penempelan poster tersebut sebagai cara menjatuhkan yang menurutnya ketinggalan zaman.
"Itu cara-cara lama, ya, untuk mencoba menjatuhkan. Apa yang memang sudah menjadi harapan masyarakat secara nyata. Dan kita melihat di mana-mana, Pak Prabowo kampanye itu masyarakat dukungannya itu tidak perlu mengeluarkan undangan, tapi masyarakat secara tulus menunggu kedatangan Prabowo itu dari bandara sampai titik dia kampanye," kata Budi di Jakarta, Kamis (8/1/2024).
Baca Juga:
Potret Kehangatan Ahok Rayakan Ulang Tahun Mertua yang Beda Agama
Baca Juga: Dukung Prabowo Subianto, Ria Ricis Akui Incar Jabatan Menteri
Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
Akhirnya! Terungkap Arah Dukungan Kiky Saputri di Pilpres 2024
Dia bilang, beredar poster tersebut menunjukkan ada pihak-pihak yang terganggu dengan banyaknya dukungan masyarakat ke Prabowo.
"Pasti ada pihak-pihak yang merasa terancam, terganggu, ya, akibat dukungan rakyat yang begitu besar," kata Budi.
Budi meminta, hitungan hari jelang Pemilu 2024 harus dimanfaatkan dengan kampanye yang dami.
Baca Juga: Mengapa Prabowo Tak Manfaatkan Budiman Sudjatmiko untuk Jelaskan Keterlibatannya di Peristiwa 1998?
"Kampanye yang penuh kedamaian, yang kita mau memberikan solusi gagasan, program secara nyata. Tapi dengan cara-cara yang baik yang sejuk untuk pendewasaan demokrasi di Indonesia," katanya.
Sejumlah poster berisi masa lalu Prabowo Subianto terpasang di beberapa tempat seputaran Jakarta. Hal ini sempat viral di media sosial usai diunggah oleh akun Instagram Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) @kontras_update.
Dalam foto slide yang diunggahannya terlihat beberapa arsip dan dokumentasi yang dicetak berukuran besar ditempel dibeberapa tempat. Seperti di tiang pondasi MRT, kawasan Jakarta Selatan.
“Menunggu Prabowo diadili rakyat. Pangab: Prabowo, Muchdi dan Chairawan bisa ke Mahmil, mereka semua diculik Tim Mawar,” tulis arsip dalam poster tersebut, dikutip Selasa (6/2/2024).