Suara.com - Eks komisaris utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrap disapa Ahok menyindir program mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal rumah DP 0 persen.
Anies yang saat ini berkontestasi di Pilpres 2024 sebagai capres nomor urut 1 disindir oleh Ahok saat menemui warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/2).
Ahok tak hanya menyindir program Anies DP 0 persen, ia juga mengungkit program Anies lainnya yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus. Anies kala itu mengatakan bahwa KJP Plus bisa ditarik tunai.
Baca juga:
Baca Juga: Ahok Ngaku Ditawari Jadi Menteri 02, Keponakan Prabowo Malah Ungkap Fakta Lain
- Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
- Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng
- Sudah Ditunggu Di Bandara Sejak Jam 3 Pagi, Anies Terharu Sambutan Masyarakat Manado
Ahok mengatakan agar warga Kupang, NTT untuk jangan memilih calon pemimpin dengan rekam jejak tipu-tipu.
"Jangan mau pilih yang suka nipu-nipu. Masih ingat di Jakarta dulu, ada DP rumah 0 persen, KJP bisa ditarik tunai. Oranng (saat itu) pada percaya semua kan?" sindir Ahok yang disambut tepuk tangan warga, Kamis (8/2).
Dalam penjelasannya, Ahok sembari tertawa mengatakan bahwa program DP O persen tentu saja menarik bagi banyak orang. Namun harus dipikir secara logis menurutnya, jika DP 0 persen, maka cicilannya bisa sampai 100 juta per bulan.
"Itu tentu memberatkan. Jadi maksud saya, tolong jangan dipercaya oleh orang-orang jualan kecap. Semua jual kecap nomor satu kan? Hati-hati," ucap Ahok.
Tak hanya itu, Ahok juga mengungkit soal program Nawacita pemerintahan Jokowi. Ditegaskan oleh Ahok bahwa program Nawacaita merupakan murni usulan PDIP.
Baca Juga: Cak Imin Kasihani Pj Gubenur DKI yang Bagi-bagi Bansos: Nyari Tas Berwarna Untuk Menyenangkan Kamu
Menurutnya, masyarakat harus mencari pemimpin yang mau melanjutkan dan mengerti program Nawacita. Ahok bilang, dia butuh calon pemimpin yang sangat mengerti program Nawacita.
"Yang mengusul Nawacita sejak periode pertama Pak Jokowi itu PDIP, bos," kata Ahok.
Warga Kupang juga diingatkan oleh Ahok untuk berani dan melawan jika ada praktik-praktik intimidasi selama proses pemilihan Pilpres pada 14 Februari mendatang.
Kata Ahok, Pemilu yang jujur dan adil tidak boleh ada tekanan dari pihak manapun kepada masyarakat.
"Tak boleh ada tekanan dari siapapun. Atau paksaan dari siapapun," tegas Ahok.