Suara.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkap alasan mengapa Prabowo Subianto tidak memanfaatkan para aktivis 1998 yang belakangan bergabung dengannya untuk mengklarifikasi isu keterlibatannya pada peristiwa penculikan 1998.
Sebagaimana diketahui sejumlah nama aktivis 98 memilih bergabung dengan TKN, di antaranya Budiman Sudjatmiko yang juga mantan politisi PDIP, dan Agus Jabo.
Baca Juga:
Potret Kehangatan Ahok Rayakan Ulang Tahun Mertua yang Beda Agama
Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
Akhirnya! Terungkap Arah Dukungan Kiky Saputri di Pilpres 2024
Sara menyebut, Prabowo bukan memilih diam atas peristiwa 1998 yang selalu dikaitkan dengannya.
"Karena dia sudah menjelaskan ratusan kali, mau berapa kali lagi dia minta untuk menjelaskan, kalau waktu itu dianggap dia memang adalah yang mereka sampaikan (pelanggar HAM)," kata Sara saat berkunjung ke kantor Suara.com, Jumat (2/2/2024).

Sara juga mempertanyakan, saat Prabowo menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009, isu penculikan tidak begitu dipermasalahkan seperti saat ini.
Baca Juga: TKN Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Ilegal di Dramaga Bogor
"Kenapa waktu itu dia jadi cawapresnya Bu Megawati? Cawapresnya Bu Megawati lho, diusung oleh Partai PDI Perjuangan. Kenapa enggak waktu itu jadi permasalahan juga? So, kembali lagi, kalau masih ada yang kemakan dengan isu itu, mohon maaf, Anda terlalu naif," kata Sara.