Suara.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta aturan kampanye pada Pemilu selanjutnya diperbaiki dan disempurnakan.
“Saya berpendapat, ke depan, sistem, konsep dan aturan kampanye perlu diperbaiki dan disempurnakan,” kata SBY saat menyampaikan pidato politik bertema ‘Yang Sudah Baik Lanjutkan, Yang Belum Baik Perbaiki’ di Avenzel Hotel, Kota Bekasi, Rabu (7/2/2024) malam.
“Format dan tata cara debat capres-cawapres juga perlu diperbaiki, agar rakyat makin mengetahui secara utuh apa solusi dan kebijakan konkrit para capres-cawapres untuk mengatasi masalah dan memajukan Indonesia 5 tahun ke depan,” imbuhnya.
Baca juga:
Baca Juga: Ahok Sibuk Koar-koar, Sang Istri Puput Giat Jualan Daster Seharga Puluhan Ribu
- Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
- Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng
- Sudah Ditunggu Di Bandara Sejak Jam 3 Pagi, Anies Terharu Sambutan Masyarakat Manado
- Gaya Selvi Ananda Kampanye di Pasar Kemiri Depok Disorot: Mbokya Dibeliin Sepatu Mas Gibran
Permintaan tersebut berdasarkan pengamatannya yang melihat bahwa, pemilihan anggota legislatif (pileg) di musim Pemilu 2024 ini kurang menjadi sorotan.
“Saya mengamati, dalam masa kampanye yang hanya berlangsung kurang dari 3 bulan ini, rakyat kurang mengetahui secara utuh dan mendalam, apa visi dan misi pasangan capres-cawapres. Apalagi visi dan misi partai-partai politik dan para calon anggota legislatif,” ujarnya.
Menurutnya, para penyelenggara pemilu lebih menitik beratkan pada pemilihan presiden. Sementara, pemilihan partai politik serta anggota DPR RI, DPD RI dan DPRD kurang diperhatikan.
Dia kemudian mengingatkan slogan ‘jangan salah memilih pemimpin’. Namun menurutnya, ada yang tak kalah penting dari slogan tersebut ialah ‘jangan salah memilih wakil-wakil rakyat di parlemen’.
“Juga ‘jangan salah memilih partai-partai politik’. Ini semua mesti diterjemahkan dalam sistem dan aturan pemilu yang tepat. Jangan hanya menjadi peringatan dan slogan semata," tegasnya.
Baca Juga: Heboh Oknum Berkedok Mahasiswa Terciduk Pindahkan TPS, TKN Prabowo-Gibran Lapor Bawaslu
SBY pada kesempatan yang sama juga menyoroti soal narasi bahwa jika Pilpres 2024 satu putaran berpotensi kecurangan.
“Ada pernyataan politik yang lebih jauh, seperti ‘kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran, berarti itu curang’. Ditambahkan lagi, ‘kalau pilpresnya curang kita tidak akan terima, dan negara siap-siap chaos’,” kata SBY dalam pidatonya.
SBY kemudian menyampaikan pendapatnya, menurutnya pernyataan pemilu satu putaran diklaim curang adalah pernyataan yang berlebihan.
“Pendapat saya, menuduh apalagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak, tentulah berlebihan,” ujarnya.
“Namun, di sisi lain, mengabaikan suara-suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang, tentu juga tidak bijak,” sambung SBY.
Menurutnya, untuk mencegah tindak kecurangan dalam pemilu 2024, seluruh elemen mesti berupaya dan sama-sama memastikan bahwa pilpres benar-benar berlangsung secara jujur dan adil. Negara beserta segala perangkat dan sumberdaya yang dimilikinya mesti netral.
“Saya pikir ruang untuk itu tersedia. Negara, utamanya para penyelenggara pemilu, tentu bertanggung jawab penuh untuk memastikan berlangsungnya pemilu yang jujur dan adil itu,” ucapnya.
Kontributor : Mae Harsa