Ucapan Jokowi Ogah Kampanye Gak Ngaruh, Setara Institute: Cuma Demi Redam Amarah Rakyat!

Rabu, 07 Februari 2024 | 16:25 WIB
Ucapan Jokowi Ogah Kampanye Gak Ngaruh, Setara Institute: Cuma Demi Redam Amarah Rakyat!
Jokowi serahkan BLT El Nino di Kantor Pos Genteng Banyuwangi, (27/12/2023). (PT Pos Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan meragukan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menegaskan dirinya tidak akan terlibat kampanye untuk salah satu pasangan capres-cawapres.

Sebagaimana diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka merupakan cawapres nomor urut dua, mendampingi Prabowo Subianto.

Baca Juga:

Sudah Ditunggu Di Bandara Sejak Jam 3 Pagi, Anies Terharu Sambutan Masyarakat Manado

Baca Juga: Sebut Petisi Sivitas Akademika untuk Jokowi dari Hati Nurani, JK: Masa Masih Harus Kita Uji?

Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng

Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?

Halili menilai pernyataan tak bakal kampanye yang ke luar dari mulut Jokowi tak bisa diamini begitu saja. Meski tidak berkampanye, namun Jokowi bisa menggunakan kuasanya.

"Tapi ya, jangan kemudian dikatakan presiden tidak akan menggunakan kuasanya untuk kepentingan pemenangan calon tertentu. Dan presiden sudah mengambil kebijakan itu. Misalnya dengan, bahkan mengantisipasi kemungkinan dua putaran, misalnya. Itu kan sudah diantisipasi dengan misalnya dengan kebijakan bansos jilid dua, itu dilakukan di bulan-bulan Juni, Juli, dan itu putaran kedua," kata Halili menjawab pertanyaan Suara.com di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).

Halili menilai pernyataan Jokowi hanya sebagai upaya untuk meredam kemarahan publik, usai menyebut presiden hingga menteri boleh berpihak dan berkampanye.

Baca Juga: Usai Bertemu JK, Istri Gus Dur dan Sejumlah Tokoh Akan Temui Jokowi Soal Situasi Pemilu

"Jadi statement presiden, dia tidak akan berkampanye itu sebenarnya upaya untuk meredam apa yang selama ini berlangsung di publik (peringatan moral dan etika). Semua sudah keluar kok, kekuatan sipil di kampus, mahasiswa, guru besar dan semuanya sudah gerak," katanya.

"Publik, netizen, saya rasa juga sama. Dengan mereka, misalnya bikin gerakan empat jari, asal bukan nol dua. Itu gerakan yang saya presiden akan hitung-hitung itu, dan upaya untuk meredam itu adalah membuat statemen," sambungnya.

Tarik Ulur Sikap Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi. [YouTube Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. [YouTube Sekretariat Presiden]

Jokowi kembali mengeluarkan pernyataan terbarunya. Dia bilang dirinya tidak akan melakukan kampanye untuk salah satu pasangan capres-cawapres.

"Yang bilang siapa? Jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye, saya jawab tidak, saya tidak akan berkampanye," tegas Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Gerbang Tol Limapuluh, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024).

Jokowi kembali menegaskan bahwa apa yang disampaikan beberapa waktu lalu tentang presiden boleh berkampanye adalah menyampaikan ketentuan undang-undang.

"Ini saya ingin tegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya bahwa Presiden memang diperbolehkan untuk berkampanye dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya," kata Jokowi.

Jokowi sebelumnya sempat menyatakan bahwa Presiden pun memiliki hak untuk berkampanye.

Presiden juga sempat memberikan keterangan secara khusus di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, mengenai ketentuan yang membolehkan Presiden berkampanye.

Ia sempat menunjukkan sebuah catatan terkait Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Rentetan pernyataan dan keterangan Jokowi itu sempat menimbulkan pertanyaan publik apakah Presiden Jokowi akan ikut berkampanye mendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, atau tidak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI